Lapisan Masyarakat Antusias Ikuti World Cleanup Day

NGAMPRAH– Lapisan masyarakat di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terjun langsung untuk bergotong-royong membersihkan sampah dalam rangka memperingati World Cleanup Day (WDC) 2019 atau hari kebersihan dunia. Bahkan, kegiatan tersebut diikuti oleh lintas komunitas untuk membersihkan lingkungan secara serentak.

Seperti yang dilakukan oleh ratusan warga di Desa Wangunjaya, Kecamatan Cikalongwetan, Senin (23/9). Aksi memungut sampah tersebut dilakukan dengan konsep Bebersih Keliling Lembur (Berlibur).

Kepala Desa Wangunjaya, Yusef Hidayat mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh berbagai elemen masyarakat dari mulai Ketua RT/RW, tokoh masyarakat, pemuda, pelajar, aparat Pemerintah Desa, dan masyarakat umum.

“Kami sudah lakukan Berlibur sejak Jumat pekan lalu. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat, tentang pentingnya menjaga kebersihan leingkungan. Terutama kesadaran dalam membuang sampah pada tempatnya,” ungkap Yusef, Senin (23/9).

Bahkan, kata Yusef, pada kegiatan tersebut pun ada sekitar 30 orang warga yang memiliki keterbatasan fisik (difabel) ikut serta melakukan bersih-bersih. Hal tersebut diharapkannya menjadi motivasi bagi warga yang memiliki fisik normal.

“Masa warga dengan keterbatasan fisik saja memiliki semangat untuk tetap menjaga lingkungan tetap bersih, kita tidak bisa. Ini harus jadi motivasi bagi kita yang normal, untuk sama-sama menjaga lingkungan,” imbuhnya.

Tak hanya masyarakat di sejumlah Kecamatan, sejumlah Sekolah Menengah Pertama (SMP) di KBB pun melaksanakan gerakan pungut sampah dan bersih-bersih lingkungan sekolah dalam rangka memperingati WDC 2019.

“Pelaksanaan World Cleanup Day yang diisi dengan gerakan pungut sampah bersama pada setiap sekolah ini, merupakan salah satu upaya untuk mendorong bertumbuh dan berkembangnya budaya gotong royong sebagai salah satu kearifan lokal,” ungkap Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, Imam Santoso diwawancarai terpisah.

Pada kegiatan tersebut, kata Imam, seluruh unsur sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan serta siswa bersama-sama membersikan lingkungan sekolah masing-masing.

“Saya berharap, seluruh SMP bahkan tingkatan sekola di bawahnya juga bisa terus mengimplementasikan gerakan pungut sampah secara serentak dan rutin,” pungkasnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan