KONI Bakal Data Potensi Atlet

NGAMPRAH – Jajaran pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Kabupaten Bandung Barat langsung tancap gas men­data atlet potensial untuk dipersiapkan dalam sejum­lah event besar.

Bidang pembinaan pre­stasi (Binpres) KONI KBB sedang menginventarisasi atlet-atlet potensial yang masuk Pelatnas Sea Games 2019 di Filipina maupun Pelatda PON 2020 di Papua.

“Seluruh jajaran KONI KBB langsung bergerak cepat usai dilantik Sabtu (6/4/2019). Selain konso­lidasi kepengurusan di internal, melalui bidang Binpres, kami juga tengah mendata atlet-atlet yang dipanggil Pelatnas Sea Ga­mes dan Pelatda PON,” kata Ketua KONI KBB Rian Firmansyah didampingi Wakil Ketua II Bidang Pem­binaan Prestasi Sumardi­anto di Padalarang, kema­rin.

Rian menilai, banyaknya atlet KBB yang dipanggil masuk Pelatnas ataupun Pelatda adalah sebuah ke­banggaan. Itu menunjukkan pembinaan atlet di KBB berhasil. Pada Sea Games sebelumnya, total 49 atlet asal KBB yang memper­kuat Merah Putih di 14 cabang olahraga.

Yang paling banyak ada­lah atlet dayung 11 orang, gulat 7, dan sisanya rata-rata dua hingga tiga orang. Sementara untuk atlet KBB yang masuk Pelatda PON bisa nyampe 80-100 atlet atau terbanyak kedua se­telah Kota Bandung. Ada­nya atlet yang masuk Pe­latnas dan Pelatda secara tidak langsung membantu KONI KBB.

Sebab selama berada di pemusatan latihan, maka segala keperluan atlet di­tanggung pemerintah. KONI KBB hanya memberikan insentif khusus (insus) dengan besaran Rp1,2 juta sampai Rp 1,5 juta perbu­lan.

“Pada Sea Games lalu at­let asal KBB adalah yang paling banyak se-Jawa Ba­rat. Itu bukti bahwa KBB tidak pernah instan dalam mencetak prestasi dengan membeli atlet dari luar,” tuturnya.

Penjaringan bibit atlet juga akan dimulai melalui event Porkab yang dilaku­kan tahun ini. Diharapkan selain dari cabor-cabor unggulan seperti Gulat, Dayung, Selam, Tinju, Gan­tole, dan lain-lain, akan banyak atlet-atlet poten­sial yang muncul.

Sehingga mereka bisa menggantikan senior-se­niornya yang sekitar 70% di antaranya tidak bisa lagi berlaga di Porda, ka­rena usianya sudah mele­bihi aturan yang ditetapkan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan