Kepokmas Alami Kenaikan

Salah satu temuan yang akan dilaporkannya adalah kecen­derungan masyarakat dalam membeli barang. Contoh, pada komoditas daging sapi masyarakat lebih memilih membeli daging sapi segar yang harganya Rp120.000/kg, padahal pasar sudah meny­ediakan daging sapi beku yang harganya lebih murah yakni Rp70.000/kg.

”Alasannya banyak, ini juga perlu edukasi, persepsinya, padahal kan kalau sudah ma­suk piring sama saja, cuma fisik sebelum dimasaknya berbeda. Tapi insyallah kita akan jaga terus. Biar Ramadan ini kita fokus pada ibadah,” ucap Emil

Dia mengimbau masyarakat tidak mengonsumsi barang secara berlebihan. Menurut­nya, konsumsi makanan se­cukupnya saja. Tekanan per­mintaan yang mendadak dan besar akan menaikkan in­flasi dan harga jual. Semen­tara apabila harga jual ter­lalu tinggi yang dirugikan adalah kelompok masyarakat menengah ke bawah. Mereka tidak bisa berbelanja dengan harga yang terjangkau.

Prilaku konsumtif menjelang datangnya Ramadhan terjadi dibeberapa pasar modern di Bandung. Bahkan, berdasarkan pengamatan Jabar Ekspres di Supermarket Griya Swalayan Cinunuk dan Pahlawan terlihat antrian panjang konsumen untuk membayar belanjaan.

Salah seorang warga Cileu­nyi Dini Maharani, 43, menga­ku sengaja berbelanja untuk memenuhi kebutuhan men­jelang datangnya Ramadhan. Dia membeli kebutuhan po­kokn untuk dikonsumsi dan sebagai stok.

’’Saya beli sembako sekaligus biar awat dan tidak perlu ber­belanja lagi, soalnya kalau belinya nanti takut harganya naik,’’kata Dini.

Sementara itu, Supervisor Griya Swalayan Cinunuk Adi Saputra mengaku, pada Ming­gu (6/5) mengalami lonjakan konsumen. Namun, pihak menejemen sudah melakukan antisipasi untuk memaksi­malkan pelayanan kepada pengunjung.

’’Selain menambah stok ba­rang, kami juga memberikan promo khusus selama ramad­han ini,”kata dia. (yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan