“Lalu harga berasnya berapa? Ini tanda-tanda mulai terjadi kekurangan. Harga tidak bisa ditipu, kalau data sih terserah teman-teman Kementan saja,” tuturnya.
Berkaca dari pengalaman 2018 lalu, Andreas melihat bahwa pemerintah terkesan tidak melakukan analisis dan hitungan yang tepat. Sebab, Kementan bersikukuh bahwa terdapat surplus 17,6 juta ton beras.
’’ Tapi kan ujung-ujungnya harus impor dengan alasan untuk antisipasi kekurangan stok di bulan Oktober hingga Februari,’’tutur Dwi. (fin/yan)
