”Kami sudah turut serta pada program P2WKSS. Dengan melaksanakan semacam program bedah kampung. Mulai penataan rumah sehat, pembenahan kawasan dan pelaksanaa yang lainnya sesuai dengan progran disperkimtan. Dengan demikian, kedepannya kita akan selalu memprogramkan, sesuai intregrasi program yang menjadi kewenangan Disperkimtan,” akunya.
Erwin menjelaskan, Disperkimtan sukses melaksanakan program kaloborasi melalui komunikasi dan memberi informasi kepada semua sektor. Oleh karena itu, pihaknya mendapat penilaian dan apresiasi dari pemprov Jabar melalui program Hegar Jabar.
”Kaloborasi dalam artian berhasil menjalin komunikasi antara pemkab dengan pemprov, dinas dengan masyarakat dalam meningkatkan program kerja dan pemberdayaan masyarakat,”akunya.
Pemprov jabar melalui Diperkim, melakukan penilaian kinerja dan capaian program Disperkimtan kabupaten Bandung, diantaranya program perumahan, keciptakaryaan dan penataan kampung kumuh. ”Itu merupakan apresiasi pencapaian aja, diliat dari data dan capaian program disperkimtan tahun ini dan tahun tahun sebelumnya,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang pengembangan perumahan Tri Martono mengatakan perbaikan rutisudah 95 persen dari total sekitar 800.000 rumah warga di Kabupaten Bandung sudah dalam kondisi layak huni. Jumlah itu sudah melebihi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang hanya sampai 87 persen.
”prosentase tersebut akan tercapai pada akhir Desember 2019 nanti ketika keseluruhan program perbaikan rumah tidak layak huni (rutilahu) rampung. Saat ini program perkembangannya sudah 90 persen,”katanya.
Menurut Tri, pihaknya menyalurkan bantuan perbaikan rutilahu untuk masyarakat sampai sekitar 3.480 unit. Jumlah itu terdiri dari 1.200 unit yang dibiayai APBD Kabupaten Bandung, 900 unit bantuan dari Pemprov Jabar dan 380 unit dari bantuan pemerintah pusat.
Meskipun demikian, Tri menegaskan bahwa capaian tersebut tidak akan membuat pihaknya berhenti untuk terus membantu masyarakat dalam memiliki rumah yang layak huni. ”Meskipun sudah 95 persen, bukan berarti tidak ada lagi rutilahu yang harus diperbaiki, masih ada sisa 5 persen yang harus dibantu,” pungkasnya. (adv/rus)