Kampung KB Strategi Cegah Stunting 

Dirinya mengajak semua pihak untuk bisa mendukung program kampung KB di Kabupaten Bandung.

”Ayo semuanya dukung program ini. Dengan demikian, melalui Kampung KB setiap pemangku kepentingan diharapkan memberikan kontribusi secara optimal dalam meningkatkan kualitas manusia dan kesejahteraan seluruh rakyat di Kabupaten Bandung,” paparnya.

Sementara itu, Kepala DP2KBP3A Kabupaten Bandung H. Muhamad Hairun, S.H.,M.H mengatakan, dalam mengatasi stunting, pemerintah memiliki konsep, mulai dari pencegahan dan penanganan, yang dilakukan bersama Dinas Kesehatan (Dinkes).

Diantaranya, kata Hairun, program 1.000 hari pertama kelahiran dengan intervensi spesifik  yaitu  suplementasi tamblet tambah darah (TTD) bagi ibu hamil, nifas dan rematri,  pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil (bumil),  promosi dan konseling  ASI Eksklusif, Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA) yang direkomendasikan, pemberian imunisasi. Kemudian, tambah Hairun dilakukan juga pemberian makanan tambahan bagi balita kurus dan sangat kurus, pemberian vitamin A serta pemberian obat cacing pada bumil.

Sedangkan untuk Intervensi Sensitif, bersama perangkat daerah lain, sudah berupaya melakukan penyediaan jamban sehat,  pelaksanaan fortifikasi bahan makanan,  pemberian pendidikan PAUD dan parenting  juga Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) gizi masyarakat, pemanfaatan akses dan layanan KB serta pemberian edukasi kesehatan reproduksi.

”Nah, salah satu program pemerintah dalam pengasuhan orang tua adalah Kampung KB. Kampung KB memiliki layanan teknis mulai dari posyandu, konseling pranikah hingga pemberdayaan ekonomi keluarga dan pengasuhan orang tua,” ungkap Hairun, saat ditemui di ruang kerjanya.

Dia menambahkan pihaknya bekerjasama dengan PKK dan stakeholder terkait, akan terus mendorong supaya orang tua dan remaja memiliki kemampuan dalam mengatasi masalah stunting.

Pada kesempatan sama, dia menjelaskan, tercatat 98 Kampung KB sudah terbentuk di 31 kecamatan, dengan rincian kategori 35 desa memiliki kampung KB maju, delapan desa terdapat kampung mandiri dan 55 desa masuk kategori berkembang.

Ada lima faktor keberhasilan Kampung KB antara lain komitmen yang kuat dari pemangku kebijakan di semua tingkat, meningkatkan jumlah program lintas sektor di kampung KB.

”Selain itu juga meningkatkan capaian program KKBPK (Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga). Semangat dan dedikasi para pengelola program KKBPK di lini lapangan serta partisipasi aktif masyarakat,” terangnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan