Jumlah Pendamping UMKM di Jabar Belum Ideal

BANDUNG – Kebutuhan pendamping Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Barat (Jabar) sangat tinggi. Saat ini rasio jumlah pendamping dengan UMKM eksisting di Jabar masih belum ideal.

Kepala Bidang Usaha Kecil Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar, Tatang Suryana, mengatakan, untuk program UMKM Juara saja, jumlah pendamping eksisting sekitar 200 orang. Sementara peserta program mencapai 2.500 pengusaha skala mikro kecil menengah.

”Saat ini satu orang pendamping program UMKM Juara mendampingi sekitar 12 sampai 13 pengusaha,” tuturnya, pada Gelar Produk dan Temu Bisnis UMKM Juara di Halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Sabtu (26/10) lalu.

Pada tahun depan, menurut dia, jumlah peserta program UMKM Juara diproyeksikan mencapai 3.000 pengusaha. Para peserta program tersebut, menurut Tatang, membutuhkan pendamping untuk bisa naik kelas, dari mikro menjadi kecil, kecil menjadi menengah, dan menengah menjadi besar.

”Pendamping diperlukan untuk membantu pengusaha skala mikro kecil menengah, khususnya startup, agar mereka lebih inovatif dan manajemen usahanya lebih baik,” ujar Tatang.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bandung, Atet Dedi Handiman, juga mengatakan, pendamping sangat diperlukan untuk mengakselerasi kualitas dan capaian kinerja UMKM. Pendamping bertugas mendampingi dari sisi manajemen, pemasaran, akses permodalan, dan lain-lain.

”Dengan bantuan pendamping, pengusaha, khususnya startup, diakselerasi supaya naik kelas,” katanya.

Dia mengatakan, sejatinya jumlah pendamping di Kota Bandung masih kurang. Untuk program tersebut Kota Bandung memiliki 26 pendamping yang sudah tersertifikasi untuk mendampingi sekitar 150 peserta.

”Kebutuhan pendamping masih tinggi. Dari rasio UMKM dan pendampinh saat ini masih jauh. Akan tetapi, katena kembali pada pembiayaan dan masalah sumber daya manusia, saat ini kami memaksimalkan kolaborasi untuk mengoptimalkan hasil pendampingan,” tuturnya.

Gelar Produk

Produk yang dipamerkan pada ajang Gelar Produk dan Temu Bisnis tersebut, menurut Atet, adalah hasil pendampingan. Menurut dia, berdasarkan evaluasi sebelum dan sesudah pendampingan terlihat adanya peningkatan kualitas produk UMKM.

”Peserta Gelar Produk dan Temu Bisnis ini adalah peserta program UMKM Juara asal Kota Bandung. Sebelum mengikuti Gelar Produk ini, mereka terlebih dahulu mendapatkan pendampingan,” kata Atet.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan