Jatinangor Jadi Pusat Pertumbuhan

SUMEDANG – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginginkan kawasan Jatinangor harus dikembangkan menjadi pusat pertumbuhan perekonomian.

Untuk mewujudkannya Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat siap membantu untuk menyusun rencana pembangunan di Kawasan Jatinangor.

’’Akan saya bantu maksimal. Silakan Pak Camat (Jatinangor) dan Pak Bupati (Sumedang) cari lahan yang cocok untuk urusan pemerintahan. Nanti di dalamnya saya bercita-cita harus ada alun-alun,” kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil dalam acara Subuh Keliling (Subling) di Masjid As Sholihat, Hegarmanah, Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Minggu (30/6).

Menurutnya, Jatinangor harus mempunyai alun-alun sebagai pusat kegiatan sekaligus kebanggaan warganya. Di lahan tersebut nantinya bisa digunakan sebagai pusat pemerintahan Kecamatan Jatinangor.

”Bisa jadi pusat pemerintahan, ada kantor camat, koramil, kapolsek, dan lain-lain sesuai kebutuhan. Kita ikhtiarkan sama-sama,” ujarnya.

Lebih lanjut, Emil pun membeberkan seputar rencana Pemda Provinsi Jawa Barat untuk menggenjot pembangunan di Jatinangor.

Emil meminta agar peran serta forum komunikasi pim­pinan Kecamatan Jatinangor bisa menyosialisasikannya kepada warga Jatinangor.

”Ada banyak program pemerintah yang oleh forum komunikasi pim­pinan kecamatan harus disiosialisasikan,” pinta Emil.

Pertama, terkait reaktivasi jalur kereta api yang mele­wati kawasan Jatinangor. Hal ini sebagai salah satu solusi untuk mengatasi kemacetan dan langkah antisipasi mengimbangi kemajuan pembangu­nan di Jatinangor.

”Terkait rencana jalur kereta api yang harus dicari cara yang baik, karena ujung-ujungnya untuk kepentingan dan ke­maslahatan masyarakat. Kalau itu (kereta api) ada, tidak akan banyak kemacetan, (masyara­kat di Jatinangor) tidak akan stres, karena memang (jalur keretanya) dari dulu juga sudah ada,” paparnya.

Kedua, terkait pembangunan kawasan pusat UKM atau in­dustri kreatif di Jatinangor. Lokasinya di dekat berbagai perguruan tinggi seperti Un­pad, IPDN, dan ITB, Jatinang­or dan menjadi bagian dari lahan BGG Golf.

”Ada lahan yang kemungkinan akan dikembangkan menjadi kawasan pariwisata bukan golf. Dari pada lahannya mengang­gur akan kita manfaatkan salah satunya untuk pasar UKM kreatif masyarakat, sehingga nanti orang-orang se-Jawa Ba­rat bisa berbelanja produk-produk Sumedang atau Ja­tinangor,” harapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan