BANDUNG – Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat mengungkapkan, pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2019 di Jawa Barat akan dibuka pada tanggal 20-24 Mei 2019 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Panitia PPDB, Dian Peniasiani dalam pelaksanaan Uji Publik Pertama Draft Petunjuk Teknis (Juknis) PPDB tahun 2019 di Hotel Holiday Inn, Jalan Djunjunan, Kota Bandung, Selasa, (26/2).
Menurut Dian, sebelum pembukaan pendaftaran, maka pada 13-17 Mei 2019 para satuan pendidikan harus melaporkan terlebih dahulu daya tampung sekolah sebagai acuan kuota yang siswa baru yang akan diterima.
”Setelah itu dibuka pendafaran PPDB. Kemudian tahap verifikasi serta uji kompetensi dilaksanakan pada 27-29 Mei. Dan pengumuman dilakukan pada 31 Mei 2019,” ujar Dian.
Setelah ada hasil pengumuman penerimaan, lanjutnya, maka akan dilakukan pendaftaran ulang oleh siswa yang diterima pada 17-18 Juni 2019. kemudian, peserta didik baru melaksanakan kegiatan Masa Pengenalasan Lingkungan Sekolah (MPLS) pada 16-18 Juli 2019.
“Jadwal telah dikaji dan disesuaikan juga dengan libur nasional seperti Hari Raya Idul Fitri dan lainnya, agar selaras,”ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Dian juga menjelaskan seluruh draft juknis PPDB tahun 2019 kepada seluruh peserta. Tidak hanya itu, sebagai panitia, pihaknya juga menampung seluruh masukan dan solusi yang diberikan oleh para peserta, guna dilakukan peninjauan.
Uji publik tersebut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dewi Sartika, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas (Kabid PSMA) yang juga sebagai Ketua Panitia PPDB tahun 2019, Yesa Sarwedi, Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (Kabid PSMK), Dodin Rusmin Nuryadin, serta tamu undangan yang bergerak di bidang pendidikan dan terlibat dalam proses PPDB.
Beberapa di antaranya adalah Dinas Sosial Jabar, Ombudsman Perwakilan Jabar, Asosiasi Pengawas Sekolah Jabar, Asosiasi Ketua Komite Sekolah Menengah Pertama (SMP) Jabar, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Komunitas Peduli Pendidikan, Forum Asosiasi Guru Indonesia (FAGI), dan Dewan IKA UPI Bandung. (dsdkjbr/ziz)