IPM Tolak Ukur Kemajuan dan Perkembangan Daerah

SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung mengkalim Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kabupaten Bandung berada di atas rata-rata Jawa Barat dan Indonesia.

Bupati Bandung Dadang M. Naser mengatakan, Kabupaten Bandung menjadi salah satu daerah yang tertinggi di Jawa Barat. Sebab, Jumlah IPM mencapai 71 poin di atas rata rata Jawa Barat dan Nasional.

”Angka IPM Jawa Barat dan Indonesia hanya 70 poin, sedangkan Kabupaten Bandung 71 point. tiga hal yang menjadi unsur dalam IPM adalah pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat setempat. Hal itu, sebagai acuan bagi wilayah untuk menentukan maju atau berkembangnya daerah,” katanya saat ditemui di Soreang, Rabu (21/8).

Menurut Dadang, indeks kesehatan bagi daerahnya berada diangka 81 poin. Sedangkan daya beli warga Kabupaten Bandung saat ini sudah mulai merangkak naik yang sebelumnya tidak mencapai 50 poin.

”IPM Kesehatan Kabupaten Bandung diangka 81 poin lebih. Angka pendidikan yang turun dibanding 80 waktu MDGs, sekarang jadi turun ke 60,97 poin. Waktu MDGs daya beli kabupaten bandung saya masa pertama jadi Bupati itu diangka kurang dari 5,” akunya.

Dadang menjelaskan, walau secara Jabara dan Nasional IPM Kabupaten Bandung meningkat. Namun, terdapat penurunan poin IPM pada unsur pendidikan.  Hal itu dikarenakan SMA di Kabupaten Bandung yang dulu sempat gratis kali ini kembali berbayar.

”Pendidikan dilihat dari pelaksanaan pendidikan dasar dan lamanya sekolah, Lamanya sekolah itu jenjang pendidikan dasar 9 tahun, kita di Kabupaten Bandung sudah 12 tahun tapi ada kredit saat ini saat SMA tidak digratiskan,” tuturnya.

Lebih lanjut lagi, Dadang mengaku, bahwa saat ini Kabupaten Bandung sangat minim akan perguruan tinggi. Hal itu pun menjadi penyebab IPM bidang pendidikan di Kabupaten Bandung mengalami penurunan.

”Di Kabupaten Bandung, perguruan tinggi sangat kurang. Sehingga kalah dengan kota Bandung, beda sedikit kota Bandung banyak perguruan tinggi lamanya sekolah. Namun, saat ini lamanya sekolah di Kertasari, Cikancung dan Pacet,” pungkasnya.(yul/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan