Inspiratif ! Ada Sosok Hebat di Balik Jatuh Bangunnya Perjalanan Karir Politik Seorang Hengki

NAMA Sonya Fatmala sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Wanita cantik berparas timur tengah kelahiran 5 Januari 1994 tersebut, mengawali karir lewat ajang pemilihan Gadis Sampul 2008. Debut pertama Sonya di dunia sinetron melalui perannya di sinetron “Syarifa” serta FTV dengan judul “Tunjuk Satu Cinta” dan beberapa judul lainnya.

Saat ini, Sonya yang memiliki follower di instagram mencapai 1 juta orang tersebut merupakan istri dari Hengki Kurniawan yang menjabat Wakil Bupati Bandung Barat sejak dilantik pada 20 September 2018 lalu berpasangan dengan Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna. Lalu bagaimana cerita perjalanan jatuh bangunnya karir politik seorang Hengki Kurniawan di mata sang istri? Jabar Ekspres berhasil mewawancarai saat dijumpai di Kota Baru Parahyangan, Padalarang pada Rabu (10/4/2019).

 

Sonya Fatmala Saat Bersama dengan Anak Pertamanya Shakila Azzahra Kurniawan
Foto Istimewa For Jabar Ekspres

Menurut Sonya, keputusan sang suami maju dalam pemilihan kepala daerah di beberapa tempat bertentangan dengan hati nuraninya. Bahkan, beberapa kali Sonya kerap mengingatkan kepada sang suami agar memilih pekerjaan lain, ketimbang terjun ke dunia politik. “Apalagi saat maju di Pilkada Kabupaten Bekasi dan Pilkada Kediri itu ada maharnya, akhirnya pak Hengki gagal maju karena harus bayar mahar. Walaupun sebetulnya pada saat itu survei sangat bagus. Saya suka mengingatkan kalau niat kita ingin mengabdi kepada masyarakat, tentu tanpa mahar pun akan diberikan jalan terbaik,” kata Sonya seraya menyebutkan sebelumnya Hengki juga sempat gagal nyaleg di Blitar karena kalah suara.

Sonya Fatmala Saat Menemani Sang Suami dalam Kegiatan di Tengah Masyarakat
Foto Istimewa For Jabar Ekspres

Setelah gagal di tiga daerah tersebut, kata dia, akhirnya tawaran agar Hengki kembali maju untuk posisi Wakil Bupati tanpa mahar sepeser pun, datang dari Kabupaten Bandung Barat. Bahkan, sebut dia, kurang dari Rp 200 juta biaya politik yang dihabiskan oleh Hengki selama kampanye. “Alasan tanpa mahar ini yang memutuskan pak Hengki kembali maju di Pilkada Bandung Barat. Sangat hemat sekali di bawah Rp 200 juta, karena kita juga tidak membagikan uang ke warga, justru pak Hengki itu lebih gencar menyapa warga dengan cara makan liwet bareng di lokasi. Sementara biaya lainnya habis untuk transportasi Jakarta Bandung . Walaupun tetap, saya pribadi awalnya keberatan maju lagi di Pilkada namun ketika daftar resmi ke KPU, saya pun mengikhlaskan,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan