Insan Media Massa Disuluh Bahasa Indonesia

SELAIN memberikan penyuluhan bahasa Indonesia kepada guru, Balai Bahasa Jabar juga berupaya untuk meningkatkan kemahiran berbahasa Indonesia para insan media, baik cetak, maupun daring (online). Pada 26–27 November 2019, sebanyak seratus orang insan media cetak, elektronik, dan daring diundang untuk mengikuti kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia bagi Media Massa Cetak dan Daring.  Kegiatan yang berlangsung di Hotel Tebu Bandung  ini dibuka secara resmi oleh Ketua Forum Bahasa Media Massa (FBMM) Jawa Barat, Hermawan Aksan.

Narasumber yang dihadirkan dalam penyuluhan adalah Umar Solikhan, M.Hum. (Kepala Balai Bahasa Jabar), Asep Rahmat Hidayat, M.Hum. (Penyuluh Balai Bahasa Jabar), dan Hermawan Aksan.  Pada kesempatan tersebut, Umar Solikhan menyampaikan materi terkait  Kebijakan Bahasa dan Penggunaaan Bahasa Indonesia di Media Massa. Sementara itu, materi Ejaan Bahasa Indonesia dan Penggunaaan Ejaan dalam Media Massa disampaikan oleh Asep Rahmat. Pada hari terakhir, Ketua FBMM Jawa Barat kepada para peserta menyampaikan pengetahuan tentang Bahasa Indonesia Jurnalistik, Diksi dan Kalimat, serta Penggunaan Diksi dan Kalimat dalam Media Massa.

Toni Heryadi, ketua pelaksana kegiatan, mengatakan bahwa kegiatan Penyuluhan Bahasa Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kualitas penggunaan bahasa Indonesia para insan media, baik cetak, maupun daring dalam menyusun berita di media masing-masing. “Kegiatan ini juga sangat bermanfaat untuk  menumbuhkan sikap positif para wartawan atau insan media terhadap bahasa Indonesia dalam rangka pemantapan karakter bangsa”, kata Toni.

Menurut Toni, bahasa di media massa itu harus singkat, padat, sederhana, lancar, jelas, dan menarik. “Tidak benar kalau ada yang mengatakan bahwa wartawan bebas menggunakan bahasa. Bahasa jurnalistik tetap harus mengikuti aturan berbahasa karena beritanya dibaca masyarakat. Kesalahan dalam berbahasa dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda dari para pembaca”, kata Toni.

Toni juga menginformasikan bahwa selain insan media massa cetak dan daring, peserta yang hadir dalam kegiatan penyuluhan ada yang berasal dari  media elektronik (radio dan televisi), media kampus, media pemerintah, dan media sekolah, dan humas kantor pemda. Para peserta berasal dari  Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Purwakarta.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan