Ingatkan Potensi Bencana

BANDUNG – Memiliki potensi bencana yang besar, Kepala Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo mewanti-wanti kepada seluruh kepala daerah di Jabar agar selalu siap siaga bencana setiap saat.

Doni menyebut, provinsi Jawa Barat memiliki potensi bencana alam tertinggi di Indonesia. Bahkan, Jabar merupakan ’supermarketnya’ bencana.

’’Dari berbagai kejadian bencana alam, Jabar banyak menerima macam-macam bencana dari mulai banjir, longsor, tsunami dan gempa bumi,”kata dia kepada wartawan kemarin. (22/2).

Dia mengungkapkan, kondisi ini harus mendapat perhatian dari berbagai pihak, termasuk Pemprov Jabar. Sebab, dalam kurun waktu dua tahun terakhir sangat banyak (terjadi bencana).

’’Jadi kalau lihat bentuk-bentuk peristiwa bencana yang tadi, Jabar adalah provinsi lengkap, bisa menjadi ’supermarket’ dari semua jenis bencana,” kata Doni.

Dia memaparkan, Pada 2018, saja tercatat ada 49 warga Jabar yang meninggal akibat bencana alam. Mayoritasnya merupakan korban tanah longsor di Cisolok, Kabupaten Sukabumi.

”Terbanyak (korban jiwa) saat peristiwa tanah longsor di Ci­solok akhir tahun kemarin,” ujar Doni. Untuk itu dia mengingat­kan Gubernur Jabar Ridwan Kamil soal potensi tsunami di wilayah selatan Jabar. Selain itu, pihak-pihak terkait untuk selalu memantau perkembangan gu­nung api di Jabar. Sebab, di po­tensi gunung api di Jabar jum­lahnya cukup banyak dan harus dipantau setiap saat.

”Jumlah banyak cukup besar. Ada beberapa yang sangat aktif juga,” ucap Doni.

Mananggapi hal tersebut, Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengakui bahwa kondisi Ja­bar sangat rawan bencana.

Pihaknya, saat ini tengah me­nyiapkan dokumen ’West Java Resilience Culture Blue Print’. Dokumen itu menjadi cetak biru agar masyarakat Jabar bisa lebih siap dalam menghadapi bencana.

Dalam dokumen itu, menurut dia, akan memuat berbagai hal mengenai bencana. Mulai dari edukasi, masalah ang­garan hingga urusan teknis penanggulangan bencana.

”Sekarang lagi mulai di FGD, targetnya Agustus selesai. Di dalamnya memuat apa yang harus kami lakukan di level sekolah, masyarakat angga­ran dan level teknis,” kata dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan