Ibu dan Anak Tewas Terbakar

NGAMPRAH– Kebakaran yang terjadi di Kampung Ciangkrong RT 05/08, Dusun 4, Desa Sarinagen, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menewaskan Omah,69, dan anaknya Siti Jubaedah,20, yang sedang tertidur, pada  Kamis (24/10) dini hari. Korban diketahui tidak bisa menyelamatkan diri dan terjebak dalam kobaran api yang sudah membakar seluruh bagian rumah.

“Kedua korban diketahui tengah tertidur dan tidak bisa menyelamatkan diri karena api dengan cepat membesar. Korbannya adalah ibu dan anak, karena mereka berdua yang ada di rumah itu. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 02.00,” kata Kapolsek Sindangkerta, AKP Surahmat, Kamis (24/10).

Menurutnya, kebakaran tersebut berlangsung cepat sehingga kedua korban terkurung di dalam kamar. Kondisi rumah mereka yang terbuat dari panggung berukuran 4×6 meter persegi langsung habis dan rata dengan tanah hanya dalam hitungan 30 menit. Warga sekitar yang berupaya memadamkan api juga tidak bisa berbuat banyak karena hanya mengandalkan peralatan manual seadanya.

Terkait penyebab kebakaran, Kapolsek menyebutkan api berasal dari tungku yang lupa dimatikan. Api kemudian membesar dan menjalar ke semua bagian rumah yang terbuat dari bahan material bambu dan berdinding bilik.

Setelah api mengecil dan padam warga bersama petugas lalu mengevakuasi kedua korban yang tubuhnya sudah gosong dan sulit untuk dikenali. Mereka berdua ditemukan di dalam kamar dengan pososi saling membelakangi.

“Keduanya sulit dikenali karena luka bakar total. Usai dievakuasi korban kami serahkan ke keluarga yang menolak dilakukan autopsi dan menganggap peristiwa ini sebagai musibah,” ucapnya yang bersama Tim Inavis Polres Cimahi melakukan pengamanan di lokasi kejadian.

Warga Cipongkor yang juga pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), Menda Helni,28,  menyebutkan, korban merupakan ibu dan anak yang menjadi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH di Desa Sarinagen, Kecamatan Cipongkor.

Korban tercatat sebagai penerima PKH sejak tahun 2015 dan memiliki tiga anak. Pada saat kejadian korban hanya bersama seorang anaknya yang berkebutuhan khusus karena dua anaknya yang lain sudah menikah dan rumahnya terpisah.

Sementara, Camat Cipongkor, Dedi Rohendi membenarkan, jika korban merupakan keluarga kurang mampu yang mendapatkan bantuan PKH. Atas kejadian ini pihaknya telah melaporkan ke tingkat kabupaten berdasarkan laporan yang masuk dari desa. Peristiwa kebakaran ini sudah yang kesekian kali di wilayahnya, sehingga dia meminta warga agar waspada terhadap ancaman kebakaran mengingat saat ini kondisi cuaca masih kemarau. (drx)

Tinggalkan Balasan