Hindari Makanan Siap Saji Karena Beresiko Penyakit Diabetes

BANDUNG – Kasus penyakit Diabetes Melitus di Kota Bandung masih cukup tinggi. Faktor utamanya disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat. Hal itu diungkapkan oleh Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bandung, Dr Exsenveny Lalopua, di Balaikota Jumat (15/11).

Menurutnya, dalam European Journal of Nutrition, bahwa penyakit diabetes disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2.

“Ada juga dari faktor keturunan. Untuk itu terapkan gaya hidup yang bersih dan sehat. Gerak 30 menit sehari, makan yang berserat. Kalau makannya udah bagus, tapi tidak gerak, kan tidak keluar keringat. Jangan merokok. Prinsipnya banyak sayur dan buah, kurangi karbohidrat tinggi,” pesan Exsenveny.

Exsenveny meminta masyarakat agar selalu memeriksa kondisi kesehatannya kepada dokter. Tidak harus selalu di Rumah Sakit, namun saat ini pemeriksaan bisa dilakukan di Puskesmas.

“Diabetes melitus tidak mematikan, bisa panjang umur tetapi harus dijaga. Tiap bulan periksa gula darah, atur diet. Sekarang mudah diperiksa cukup ke Puskesmas, tidak perlu ke Rumah Sakit,” ucapnya.

Di RSUD Kota Bandung sendiri, kata dia, telah menyiapkan pelayanan untuk pengobatan penderita Diabetes Melitus, seperti menyiapkan dokter spesialis penyakit dalam, layanan cuci darah, edukasi layanan edukasi gizi.

“Kami punya dokter bedah, kan banyak yang penyakit diabetes tapi kakinya udah gangrene, kami siapkan. Jadi menangani diabetes itu harus komprehensip,” paparnya.

Adapun ciri bagi penderita diabetes, sebut dia, pasti mengalami tubuh cepat lemas, berat badan tiba-tiba turun drastis, merasakan rasa haus yang berlebihan, dan sering buang air kecil.

“Tapi tetap saja gejala awal harus dilihat dari pemeriksaan laboratoriun, gula darahnya tinggi atau tidak,” lanjutnya.

Lebih lanjut, di Indonesia sendiri berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), hingga 2018 ada sekitar 22, 9 juta penduduk terpapar penyakit diabetes. Termasuk Kota Bandung di dalamnya, dan dominasi oleh usia remaja. (mg1/mg2/drx)

Tinggalkan Balasan