H -4 KPU Cimahi Masih Pengesetan Logistik

CIMAHI – Empat hari jelang pelaksanaan pen­coblosan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Cimahi masih menyelesaikan set­ting logistik keperluan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Padahal, KPU sen­diri menargetkan mulai mendistribusikan logistik tersebut pada 15 April yang akan datang.

”Rencana dikirimke PPK (Panitia Pemilihan Keca­matan) dulu, dari sana baru dikirim ke kelurah-kelu­rahan,” ujar Komisioner KPU Kota Cimahi, Djaya­di Rachmat, saat ditemui di Gedung SGS Hardjuno, Jalan Encep Kartawiria, Jumat (12/4).

Djayadi mengaku, saat ini pengesetan sudah ting­gal memasukan semua kebutuhan logistik ke dalam kotak. Berdasarkan pantauan di Gedung SGS Hardjuna, sejumlah pe­tugas KPU dibantu relawan demokrasi dan masyara­kat sekitar tengah mela­kukan proses pemberka­san seperti surat suara, formulir, tinta, bilik sua­ra dan sejumlah kebutu­han ATK di Tempat Pemungutan Suara (TPS) se-Kota Cimahi.

”Kita perkirakan proses settingnya sudah 80 persen, tinggal 20 persen lagi,” klaim Djayadi.

Dijelaskannya, proses setting logistik Pemilu se­dikit terlambat. Hal itu disebabkan oleh proses Sortir Lipat (Sorlip) surat suara yang beresnya ter­lambat dibandingkan dengan wilayah lain. Sejak menerima kiriman Sorlip, saat itu KPU belum memi­liki tempat yang refresen­tatif untuk melakukan Sorlip.

”Waktu Sorlip lumayan terlambat. Kita waktu itu belum ada gudang, cari gudang dulu jadi ada ke­terlamabatan,” jelasnya.

Meski ada keterlambatan, Djayadi memastikan ke­butuhan seluruh logistik pesta demokrasi tahun ini aman. Termasuk ke­rusakan surat suara yang sudah ada penggantian dari KPU RI.

”Surat suara yang rusak sudah diganti. Logistik sudah aman hanya tinggal setting. Pokoknya kita ke­jar tayang, tanggal 15 April sudah beres dan didistri­busikan,” tandasnya.

Sementara itu, Ketua KPU Kota Cimahi, Muhamad Irman saat dikonfirmasi melalui sambungan tele­pon, enggan menyebutkan jumlah surat suara yang rusak dengan alasan takut oleh pihak KPU Provinsi. Namun demikian Irman menegaskan semua kerusa­kan sudah diganti.

”Jumlahnya tidak kita se­butkan karena takut sama provinsi,” tandasnya.(ziz)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan