Gerakan Nikah

Jawab sang guru tidak sekedar boleh atau tidak. “Permintaan seperti itu tidak lazim. Juga kurang baik. Bisa menimbulkan kesan kok belum-belum sudah mata duitan,” jawab sang guru. “Tapi, itu boleh saja,” jawab sang guru.

Ada juga pertanyaan unik: janda kawin dengan duda. Masing-masing membawa anak. Anak mereka saling jatuh cinta. Bolehkah mereka kawin?

Jawabnya: boleh. Anak-anak itu tidak memiliki hubungan darah. Bukan muhrim. Tidak saling membatalkan.

Khasbi lulusan pondok pesantren Ploso, Kediri. Ia lahir di Lebak Siu dekat Slawi, selatan Tegal, Jateng. Itulah desa yang terkenal di seluruh Indonesia. Kalau ada orang jual martabak LBS tanyalah dari mana mereka.

Tamat SD Khasbi langsung dikirim ke Ploso –mengikuti jejak anak-anak lain di desa itu.

Sampai umur 20 tahun Khasbi belum punya ponsel. Di pondok Ploso santri tidak boleh memegang ponsel.

Ia bisa mematikan keinginannya memiliki ponsel. Seperti juga mematikan keinginan mencintai sepak bola.

Awalnya ia ingin sekali nonton Liga Italia. Yang lagi top kala itu. “Saya harus mematikan keinginan nonton bola itu,” katanya.

Pun Khasbi bisa mematikan keinginan untuk pacaran.

Dengan istrinya ini pun Khasbi tidak melewati masa pacaran. Bisa dibilang ketemu langsung kawin.

Pertemuan itu terjadi di Seoul, Korea Selatan. Nurul Hidayati lagi kuliah di sana. Tingkat S3. Calon doktor. Bidang nanotechnology.

Nurul memang sarjana biologi. Dari Unair. Lalu meraih master bidang microbiology. Lantas kerja di STIKES Malang.

STIKES-lah yang mengirimnyi ke Korea.

Di Seoul Nurul menjadi Ketua Fatayat NU (organisasi pemudi Nahdlatul Ulama) cabang Korea Selatan.

Khasbi adalah Pengurus Pusat Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Nahdlatul Ulama (PP Lakpesdam NU)

Fatayat Korea mengundang Lakpesdam. Untuk acara keagamaan di Korsel. Yang ditugaskan ke sana adalah Khasbi.

Di Seoul itu pula mereka memutuskan: kawin.

Saat Khasbi pulang, Nurul langsung menyusul pulang. Kuliah S3-nyi diistirahatkan dulu.

Sampai sekarang Nurul belum balik ke Korea. Terlibat usaha Nikah Institute suaminya.

Mereka juga berencana meningkatkan usaha itu. Lagi berpikir untuk tidak hanya menggunakan voice note di WA.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan