FPK Jaga Keharmonisan Antar Etnis di Cimahi

CIMAHI – Kota Cimahi kerap disebut miniatur Indonesia. Sebab, hampir semua suku atau etnis ada tinggal di kota yang mempunyai tiga kecamatan tersebut. Dan untuk menjaga tetap kondusif dan harmonis antarsuku, lintas etnis yang ada di Cimahi berkumpul dan menyatakan kesepakatan untuk menjaga keharmonisan dan ketentraman yang sudah terjaga.

Pernyataan tersebut dikemukakan para perwakilan suku dalam acara silaturahmi lintas etnis se-Kota Cimahi dalam Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) yang digelar di Aula Gedung B Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Senin (30/9).

Acara yang diinisiasi FPK yang bekerjasama dengan Pemkot Cimahi ini dihadiri Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana. Dalam sambutannya Ngatiyana mengatakan, FPK sebagai lembaga kemasyarakatan memiliki peran sangat strategis untuk mewujudkan masyarakat di daerah yang ber Bhineka Tunggal Ika.

”Untuk itu saya atas nama Pemkot Cimahi mengucapkan terima kasih atas dan penghargaan kepada semua pengurus FPK yang sudah menciptakan kerukunan dan tetap mejaga kondusifitas di Cimahi,” kata Ngatiyana.

Menurutnya, FPK sebagai organiosasi yang berbasis pada pemuliaan nilai-nilai Kebhinekaan maka mempunyai fungsi strategis pula dalam berperanserta membangun daerah di tengah fenomena globalisasi

”Suka atau tidak globalisasi sudah berimplikasi pada dinamika dan proses perubahan sosial, yang lambat laun dapat mengakibatkan renggangnyakohensi dalam masyarakat khususnya bagi generasi muda,” ujarnya.

Sehingga, lanjutnya, mau tidak mau kedudukan FPK di Cimahi sebenarnya memegang posisi yang penting demi menekankan budi pekerti yang baik.

”Kami berharap FPK juga dapat mengawal masyarakat agar tidak mudah terbawa arus suasana politik praktis yang kadang hanya mementingkan pribadi dan golongan,” tandasnya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) FPK Kota Cimahi, Krissono mengakui jika FPK mempunyai tugas menjaga keharmonisan, kerukunan serta keutuhan berbagai etnis yang ada.

”Kita minta seluruh masyarakat juga bekerja bersama mendukung kesatuan dan persatuan,” kata Krissono.

Dia menyebutkan, saat ini jumlah etnis yang terdata di Kota Cimahi ada sebanyak 27 bahkan mungkin lebih. Diantaranya adalah, Sunda, Jawa, Nusa Tenggara Timur (NTT), Maluku, Bali, Lombok, Papua, Nias, Minang, Aceh, Sumbawa, Madura dan sebagainya.

Tinggalkan Balasan