Eka Tjipta (2)

EKA lantas ingin bisnis minyak goreng. Dia sudah tahu di mana pusat penghasil minyak goreng: Selayar. Sebuah pulau di Selatan Sulawesi. Perlu naik kapal satu malam penuh untuk ke sana.

Dia pun berangkat. Semua tabungan dibawa. Diikatkan di pinggang secara merata. Dia tahu tidak bisa beli secara utang. Harus kontan.

Di Selayar dia bisa kulakan 4.000 kaleng minyak goreng. @18 liter. Dia mendapat diskon 20 persen. Karena membayar kontan.

Dia mabuk. Tidak mampu berdiri. Pun waktu kapal sudah tiba kembali di pelabuhan Makassar. Dia harus pegangan tiang listrik dulu. Lama. Sebelum bisa berjalan tegak. ”Mabuk tapi hati sangat gembira. Semangat sekali,” katanya.

Baru beberapa hari di Makassar keluarlah peraturan pemerintah Jepang. Penjualan minyak goreng hanya boleh dilakukan pihak Jepang. Milik swasta harus diserahkan. Dengan harga dipatok, Rp 1,5/liter.

Eka Tjipta, yang waktu itu namanya masih Ek Tjhong, bangkrut untuk kedua kalinya. Masih muda sudah merasakan ‘jatuh’ dua kali.

Hidup pun susah. Untuk semua orang. Berbulan-bulan tidak makan roti. Bukan tidak punya uang tapi sulit menda­patkan roti. Beli roti harus antre. Satu orang dibatasi maksimal dua roti.

Hari itu dia sangat ingin beli roti. Dia antre. Beli dua. Tapi hanya diberi satu. Dia marah.

Tetap tidak diberi. Dia lem­parkan roti yang di tangannya ke muka penjualnya.

Dia ngeloyor pulang. Hatinya mendidih. Dendam. Tekadnya bulat: ingin bikin pabrik roti.

Berhari-hari dia cari tahu: siapa juru masak pabrik roti itu. Dia datangi rumahnya. Ia bawakan oleh-oleh untuk istrinya. ”Kalau saya tidak bawakan oleh-oleh bisa-bisa tidak boleh masuk rumahnya,” katanya bergurau.

Langsung dia tawarkan gaji dua kali lipat. Dari Rp 15 ribu sebulan ke 30 ribu. Ta­waran diterima dengan senang. Tapi baru bisa bulan berikut­nya. Dia tidak mau kehilangan gaji sebulan itu.

Eka tidak sabar. Dendamnya masih membara. Langsung saja dikeluarkan jurus pamun­gkasnya: dia bayar gaji yang sebulan itu.

Pabrik rotinya maju. Tapi sulit mendapatkan gula. Be­li gula harus antre. Satu orang hanya boleh antre untuk 1 kilogram.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan