Dua Desa di Cililin Siap Donorkan Darah

NGAMPRAH– Sejumlah warga di Desa Batulayang dan Desa Mukapayung, Kecama­tan Cililin, Kabupaten Bandung Barat akan menggelar donor darah pada 22 dan 29 Mei 2019. Kegiatan ini di antaranya ber­tujuan untuk membantu me­menuhi persediaan darah di Palang Merah Indonesia (PMI) KBB yang kerap minim saat bulan puasa.

Pegiat sosial di Desa Muka­payung, Doding Komarudin mengungkapkan, kegiatan donor darah sudah dimulai pada tahun lalu. Selain untuk memenuhi kebutuhan darah di PMI, kegiatan ini juga se­kaligus membuktikan bahwa donor darah bisa dilakukan saat bulan puasa tanpa harus khawatir berdampak buruk terhadap kesehatan.

“Tahun ini yang kedua kali­nya digelar saat bulan puasa. Pelaksanaannya, nanti tang­gal 22 di Desa Batulayang dan 29 Mei di Desa Mukapayung malam hari setelah salat Ta­rawih,” kata Doding di Cililin belum lama ini.

Dia menargetkan, donor darah kali ini setidaknya akan diikuti 50 warga di Desa Ba­tulayang dan 100 warga di Desa Mukapayung. Darah yang terkumpul nanti akan diserahkan ke PMI KBB untuk disalurkan kepada yang mem­butuhkan.

Doding berharap, kegiatan donor darah ini bisa berlanjut pada tahun-tahun berikutnya di bulan puasa. Jangan sam­pai karena alasan berpuasa, donor darah jadi hal yang menakutkan untuk dilakukan. Sebab, hal inilah yang men­jadi kendala bagi PMI KBB untuk melakukan kegiatan donor darah.

“Setiap bulan puasa, kita selalu mendengar bahwa PMI kekurangan stok darah atau­pun stok darah minim. Di sini, kami mendorong agar umat Islam yang berpuasa tidak takut donor darah,” ka­tanya.

Dia juga menuturkan, Desa Batulayang merupakan Kampung Donor kedua se­telah Desa Mukapayung, masih di Kecamatan Cililin. Menurut dia, masyarakat di Kampung Donor rutin mendonorkan darahnya setiap tiga bulan. Di Mu­kapayung, setiap kegiatan donor darah, tak kurang dari 200 labu darah terkum­pul untuk kemudian disa­lurkan ke PMI KBB.

Menurut Doding, antusi­asme masyarakat dalam men­donorkan darah mereka ter­jadi karena donor darah benar-benar dirasakan manfaatnya. Tak jarang, warga mengaku lebih bugar setelah mendonor­kan darahnya. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan