Dokter Cilik diharapkan Bisa Jadi Agen Perubahan Hidup Sehat

CIMAHI – Tim Pengabdian Masyarakat Unjani menggelar pelatihan dokter cilik di tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kota Cimahi. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dokter cilik dapat menjadi agen perubahan kesehatan dan lingkungan yang tanggap bencana.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Unjani, Fransiska Ambarukmi Pontjosudargo, dr., MKes, mengatakan, saat ini dokter cilik perlu disiapkan. Hal tersebut agar para dokter cilik tersebut bisa menjadi bagian dari agen perubahan hidup bersih.

”Mereka bisa jadi agen perubahan perilaku hidup bersih dan sehat serta tanggap akan kebencanaan,” ujarnya, disela-sela kegiatan, di SD Santa Maria dan SD Santo Yusuf Kota Cimahi, Senin (16/9).

Dalam pelatihan dan pembinaan terhadap dokter cilik dan petugas sekolah, melibatkan Fransiska bersama anggota tim Dr. Veronika Santi Paramita SE., MSi membawahi dosen, staf non dosen dan mahasiswa serta alumni dari FK dan Fakultas Ekonomi Unjani.

”Program ini turut mendapat dukungan dana dari hibah dari Kemenristek Dikti,” terangnya.

Dia mengatakan, dalam program ini, dokter kecil diberi kesempatan bermain peran sebagai dokter dan pasien dengan pendampingan dokter. Mereka mendapatkan gambaran tentang tugas dan tanggung jawab dokter dalam menangani pasien.

Selain itu, dalam kegiatan ini juga pihaknya melakukan pelatihan mitigasi bencana bagi guru dan dokter kecil.

”Di sini kami melakukan simulasi penanganan bencana dengan melibatkan seluruh guru, siswa dan pegawai lain. Program tanggap bencana ini merupakan keunggulan FK Unjani,” katanya.

Materi lain yang diberikan seputar PHBS, lanjutnya, pihaknya mengajarkan mulai dari cara sikat gigi yang benar, pencegahan penyakit menular dengan cuci tangan yang benar mengikuti tujuh langkah cuci tangan versi WHO. Sementara untuk petugas sekolah, pihaknya mengajarkan cara pemeriksaan jentik nyamuk di tempat penampungan air di sekolah.

”Kami juga mengajarkan mereka cara memeriksa tanda-tanda vital seperti suhu, nadi serta mengukur tinggi badan dan berat badan yang benar,” jelasnya.

Dia menuturkan, setelah pembelajaran ini, dokter kecil harus melakukan kampanye hidup bersih dan sehat kepada warga sekolah, sehingga mampu menjaga kesehatan pribadi dan kebersihan lingkungannya dan diharapkan mampu membentuk siswa sebagai agen perubahan dalam mewujudkan perilaku hidup bersih dan sehat.

Tinggalkan Balasan