Direksi BUMD Segera Dirombak

BANDUNG – Jajaran direksi di Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dilakukan perombakan melalui penyeleksian yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Hal itu juga dilakukan dalam rangka evaluasi kinerja BUMD yang dinilai tak mampu mencapai target dalam pendapatan asli daerah (PAD).

“Sudah disepakati oleh tim panitia seleksi (Pansel), berdasarkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Bandung untuk menyeleksi PT Bandung Infra Investama (BII), mulai dari jabatan Direktur Utama dan Dirut Operasional dan Dirut PD Pasar. Hari ini baru PT BII, Insya Allah besok (hari ini) untuk PD Pasar,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, di Hotel Crowne, Rabu (4/11).

Ema menjelaskan, prosesi seleksi dilaksanakan dua hari dikarenakan jumlah peserta dinilai cukup banyak. Hasil seleksi terbaik selanjutnya akan diserahkan kepada Wali Kota Bandung. Sampai saat ini, tercatat diikuti oleh 10 peserta bagi Direktur Utama dan Operasional PT BII dan 10 peserta Direktur Utama untuk PD Pasar.

“Tahap awal para peserta diseleksi administrasi terlebih dulu, dalam tahap itu ada yang gugur, semua peserta dari kalangan profesional, dinilai dari karya tulis bagaimana pemahaman tentang perusahaan, kalau tidak kompeten akan gugur sangat objektif,” lanjutnya.

Setelah proses seleksi, calon direktur akan mengikuti prosesi wawancara oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung yang dijadwalkan minggu depan. Ema menyebutkan, orang yang akan terpilih nanti menjadi hak priogratif wali kota.

“Beliau (Wali Kota) yang akan menentukan setelah di pansel, masalah kompeten nanti subjektivitas dari wali kota, tapi ditahap seleksi sekarang ini lebih objektif,” katanya.

Ema juga mengaku optimistis, seluruh peserta dari kalangan profesional yang pernah memimpin perusahaan dan juga pernah memimpin BUMD bisa tampil baik dan membawa BUMD lebih maju lagi. Oleh karena itu, Ema menargetkan bagi direktur terpilih untuk bekerja lebih optimal untuk meningkatkan pendapatan Pemerintah Kota Bandung.

“Bagi mereka harus bekerja lebih optimal ujungnya mengejar pendapatan dan berkontribusi bagi pemerintah kota, aset yang ada dimaksimalkan potensinya dengan kemampuan yang memumpuni dan punya mental yang bagus, jangan lari di tengah jalan, kalau ada maka kacau, maka tahap seleksi ini ada tes kesehatan dan psikotes,” pesannya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan