Datangnya Banjir Adalah Rejeki Bagi Harun

Seperti kisah Nabi Sulaiman ketika buat perahu, jauh dari laut dan sungai ternyata dilakukan juga oleh Harun. Pengrajin perahu asal Baleendah ini, merasa yakin bahwa dengan datangnya banjir perahunya akan selalu banyak diminati.

ERUS RUSTANDI, Kabupaten Bandung

PROFESI yang ditekuni Harun Karundi bagi masyarakat Kabupaten Bandung boleh dibilang aneh. Sebab, meski sungai Citarum letaknya cukup jauh, dia merasa yakin bahwa perahu-perahu yang dia buat akan dibutuhkan warga.

Harun merupakan pengrajin perahu yang masih tetap bertahan di era modern. Dia berasal dari Kampung Mekarsari, RT 04/23, Kelurahan Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung.

Membuat perahu bagi Harun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sebagai sarana transportasi. Sebab, sebagian wilayah Kabupaten Bandung sering terendam banjir jika datang musim hujan.

Meski usianya tidak muda lagi, keahlian membuat pe­rahu ia peroleh secara turun temurun dari orang tuanya sejak 1973. Perahu yang di­buat masih mengadalkan keterampilan tangan.

Bahkan, untuk membuat satu unit perahu dibutuhkan waktu sekita 2 minggu untuk penyelesaiannya. Itupun ter­gantung besar kecilnya.

Perahu buatannya sangat dibutuhkan bila wilayah Ka­bupaten Banjir terjadi banjir akibat meluapnya sungai Ci­tarum. Fungsinya sebagai alat trasportasi atau evakuasi warga yang terjebak banjir.

Selain itu, perahu-perahu buatan harus juga diminati oleh para penambang pasir, ojek perahu, hingga penyedia jasa sewa perahu di tempat wisata.

Di musim penghujan seka­rang ini, permintaan perahu semakin meningkat. Kadang, dia mengaku kewalahan un­tuk memenuhinya. Namun, ketika musim kemarau tiba usaha membuat perahu ma­sih tetap dilakukan meski permintaan turun.

’’ Kalau musim hujan mah, banyak pesenan tapi kalau halodo (kemarau, red) suka sepi, tapi ya sok aya wae rezekimah,”ucap Harun dengan logat sundanya yang kental.

Lelaki 65 tahun itu menje­laskan, bahwa membuat pe­rahu tak bisa dilakukan sem­barang orang, perlu pengala­man dan keahlian khusus untuk membuatnya. Keah­lian membuat perahu ia pe­roleh ketika masih remaja.

Dia pun kemudian mewa­riskan keahliannya kepada kedua anaknya dan beberapa pemuda setempat.

Tinggalkan Balasan