Dampak Hoax Bisa Sampai ke Pelosok Daerah

BANDUNG– Kementerian Komunikasi dan Informasi RI bekerja sama dengan organisasi Penggerak Budaya Nusantara dan Harmoni Indonesia menggelar pertunjukan rakyat dan pengajian kebangsaan di Pondok Pesantren Al Itqon Qiroatussab’ah, Desa Batumalang Kacamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran.

Acara yang bertajuk “Suara Kita Menentukan Masa Depan Bangsa Pemilih Cerdas Lawan Hoax Pemilu pun Damai” tersebut digelar dalam rangka menyosialisasikan bahaya hoax terutama kaitanya menjelang pelaksanaan pemilu 17 April mendatang

Menurut Kepala Sub Direktorat Informasi dan Komunikasi Pertahanan dan Keamanan pada Kemenkominfo, Dikdik Sadaka menjelaskan, dampak hoax tidak hanya terjadi di kota-kota besar dimana infrastruktur informasi sudah mapan.

Dampak hoax, kata Dikdik, juga bisa melanda masyarakat terpencil. Meski intensitas sebaran hoax dinilai lebih rendah, dengan minimnya sumber informasi yang valid sering membuat masyakat terbawa arus informasi yang belum tentu benar terutama melalui sosial media.

“Saat ini media sosial hampir semua orang punya, tidak hanya di kota yang di perkampungan juga minimal facebook pasti dia punya. Nah lewat cara inilah hoax bisa masuk,” kata Dikdik.

Dirinya juga menegaskan saat ini penggunaan teknologi tergantung siapa pemakainya. Selama pengetahuan masyarakat untuk menggunakan teknologi secara bijak terpenuhi maka persebaran hoax bisa ditekan.

“Ini kan pesantren, selain mempelajari keagamaan perlu juga pelajari tentang teknologi, karena bukan teknologinya yang salah tapi manusianya yang harus baik agar bermanfaat bagi dirinya dan tidak digunakan pada hal hal negatif,” kata Dikdik

Sementata itu, Ketua Penggerak Budaya Nusantara, KH Ahmad Sugeng Utomo mengatakan, semua menyambut dengan gembira, ini menandakan bahwa harapan harmoni Indonesia pemilu damai ini akan terwujud dengan sangat baik.

“Dunia santri mungkin akan lebih kecil terpapar hoax, tapi disisi lain santri ini punya peran penting apalagi pesantren, karena dari situlah hoax bisa diredam, bisa dicarikan jalan keluar yang terbaik agar tidak terpapar di kalangan masyarakat,” pungkasnya. (mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan