Co-Working Space Sumur Bandung Bisa Dongkrak Pariwisata

BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meyakini Co-Working Space Kecamatan Sumur Bandung yang berada di kawasan Braga dapat mendongkrak pariwisata. Apalgi, kawasan Braga mempunyai potensi heritage yang banyak dicari oleh wisatawan.

Hal itu diyakini Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana saat meninjau lokasi co-working space di Balai RW 08, Kelurahan Braga, Kota Bandung, Kamis (17/10).

Yana menilai, Co-Working Space bisa menjadi percontohan untuk kecamatan lain, seperti memanfaatkan balai RW dan menyiapkan infrastruktur, serta pelatihan bahasa untuk menjadi pemandu wisata.

“Di sini kental dengan wisata, maka dari itu, pelatihan pemandu wisata untuk masyarakat sekitar juga perlu. Sselain itu di sini juga ada pelatihan budaya, salah satunya tari. Wisatawan juga butuh suguhan budaya seperti itu,” ucapnya.

Kedatangannya tersebut sekaligus melihat penyerahan 11 unit mesin konveksi dari PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (Wege) yang menggelar Corporate Social Responsibility (CSR) Day.

“Tadi ada penyerahan 11 unit mesin konveksi, jadi sudah bisa memproduksi kaos atau kemeja, tinggal ikut pelatihannya mendesainnya saja karena alat-alat sudah siap,” ucap Yana.

Sementara itu, Sekretaris RW 08, M. Soleh Muttaqien mengatakan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah fasilitas dan berbagai pelatihan di co-working space Braga.

“Di sini ada pelatihan bahasa untuk menjadi tour guide dari UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), penggalian potensi seni budaya seperti tari, lukisan. Termasuk pembuatan figura dan sekarang ditambah dengan pelatihan konveksi,” katanya.

Dengan co-working space yang akan diresmikan pada 2 November 2019 ini, Soleh mengaku akan membuat paket wisata untuk turis yang berkunjung kawasan Braga. Sehingga bisa berdampak pada perkembangan perekonomian masyarakat sekitar.

“Jadi ketika wisatawan datang ke sini, pemandunya dari kita. Wisatawan juga dapat mengunjungi pelatihan yang ada di sini dan mencoba juga, melukis misalnya. Atau nanti dalam satu hari ada suguhan budaya juga kepada wisatawan,” ucapnya.

Salah seorang warga, Imas Maryana mengaku sangat bersyukur dengan adanya co-working space di lingkungannya. Ia bisa mengikuti berbagai pelatihan untuk meningkatkan kemampuan.

“Saya ikut pelatihan konveksi, jadi ke depannya semoga bisa buka usaha jahit. Karena hal itu bisa meningkatkan ekonomi untuk saya dan keluarga serta masyarakat sekitar juga,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan