BANDUNG – Masih tingginya angka kemiskinan di desa yakni sebesar 10,3 persen, membuat Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam visi dan misinya ingin mewujudkan Desa Juara Lahir Batin dengan Inovasi dan Kolaborasi.
Menurut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat, Dedi Supandi, Salah satu upaya untuk mewujudkan visi dan misi tersebut dengan program One Village One Company (OVOC) yang notabene salah satu pilar strategi untuk mengatasi ketertinggalan pembangunan di desa.
“Program ini ingin menggeser dari pola pembinaan menjadi pola pendampingan. Makanya, saat ini kita kukuhkan CEO BUMDes agar mereka focus mengelola bumbes menjadi BUMDes juara,” tuturnya saat memberikan laporan dalam Rapat Koordinasi dan Pengukuhan CEO BUMDes se-Jawa Barat yang berlangsung di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) Institut Teknologi Bandung (ITB), Rabu (15/5).
CEO BUMDes yang dikukuhkan dalam acara tersebut sebanyak 2512 orang, terdiri dari 171 orang dari Bogor, 185 orang dari Sukabumi, 172 orang dari Cianjur, 142 orang dari Kabupaten Bandung, 216 orang dari Garut, 177 orang dari Tasikmalaya, 133 orang dari Ciamis, 148 orang dari Kuningan, 206 orang dari Cirebon, 143 orang dari Majalengka, 119 orang dari Sumedang, 143 orang dari Indramayu, 131 orang dari Subang, 78 orang dari Purwakarta, 120 orang dari Karawang, 91 orang dari Bekasi, 80 orang dari Bandung Barat, 40 orang dari Pangandaran dan 14 orang dari Kota Banjar. “Mereka akan bertugas untuk meningkatkan pertumbuhan usaha BUMDes yang saat ini masih 75 persen akses pemasaran produknya hanya tingkat lokal dan Cuma 1 persen saja yang levelnya internasional,” bebernya.
Kemudian, bagi desa yang belum mempunyai BUMDes akan diterjunkan sejumlah orang dalam bentuk program patriot desa. “Patriot desa bertugas membentuk BUMDes, sedangkan CEO adalah mengelola BUMDes,” imbuhnya.
Tidak hanya pengukuhan CEO BUMDes, dalam kesempatan ini juga diluncurkan Mobil Aspirasi Masyarakat Juara (Maskara). Mobil ini sengaja dirancang untuk multifungsi, seperti penayangan layar tancap, polingdes dan sarana hiburan warga. “Tahun ini akan kita sebar ke 120 desa dulu di seluruh Jawa Barat. Insya allah tahun depan akan bertambah,” kata Dedi.