Cegah TPPO dengan Saperak

SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Bencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) terus berupaya menekan terjadinya kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) secara terstruktur.

Sebagai langkah preventif terpadu antara Pemkab Bandung dan masyarakat, program Sahabat Perlindungan Anak (Saperak) terus digencarkan, untuk meminimalisir terjadinya kekerasan pada perempuan dan anak.

BERI PAPARAN: Ketua P2 TP2A Hj. Kurnia Agustina Dadang Naser
memberikan pemaparan disaat kegiatan berlangsung.

Hal tersebut mengemuka dalam acara Sosialisasi Pencegahan TPPO yang berlangsung di Bale Sawala Soreang, Selasa (26/11/2019).

Dalam sosialisasi yang melibatkan yayasan Bahtera dan seluruh perangkat daerah terkait serta Bagian pemberdayaan Setda Kabupaten Bandung, juga unsur pendidikan dan masyarakat tersebut, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bandung Hj. Kurnia Agustina Dadang M.Naser mengatakan, sebagai mitra pemerintah daerah, pihaknya secara bersama-sama gencar mengkampanyekan program Saperak pada masyarakat.

”Program ini ditujukan untuk menekan dan mencegah kekerasan terhadap anak dan perempuan. Kita sebagai orangtua harus tahu dimana anak bermain, dengan siapa, mainnya permainan apa dan jangan lupa supaya pola pengasuhan anak juga disupport dari para ayah,” ungkapnya.

SERUKAN YEL-YEL: Lakukan yel-yel pada saat kegiatan berlangsung.

Saperak sebagai gerakan bersama, tentunya harus dipahami betul oleh para orangtua, khususnya yang saat ini lebih banyak menghabiskan waktunya dengan bekerja kata Istri Bupati Bandung ini.

Menurutnya seringkali para orangtua sibuk dan lengah dalam pola pengasuhan, sehingga anak kurang mendapatkan perhatian.

”Para ayahpun punya peran penting dalam pola pengasuhan anak, jangan lengah dengan sibuknya bekerja, coba deh sesekali ajak anak bercengkrama dengan anggota keluarga lainnya, secara tidak langsung akan membangun rasa percaya diri, aman, nyaman, terbuka dan keterikatan,” ujar ibu yang biasa disapa Teh Nia itu.

Saat ini lanjutnya, banyak sekali modus terjadinya TPPO di Indonesia, bahkan pernah menimpa juga pada salah satu warga Kabupaten Bandung.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan