Buru Otak Penusukan Wiranto

JAKARTA – Mabes Polri bersama Badan Inteligen Negara (BIN) terus memburu otak pelaku insiden penusukan Menkopolhukam Wiranto pada peristiwa yang terjadi sekitar pukul 11.55 WIB di depan Gerbang Lapangan Alun-alun Menes Desa Purwaraja Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang, Banten, kemarin (10/10).

Insiden yang nyaris merenggut nyawa Mantan Panglima TNI (Selengkapnya lihat infografis) berikut korban Kapolsek Menes Kompol Dariyanto (luka bagian punggung) dan dada sebelah kiri H Fuad tokoh masyarakat setempat, merupakan salah satu desain dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Menes. Motifnya, membuat situasi dalam negeri tidak stabil.

Saat ini, Wiranto mendapat perawatan intensif dari tim medis RSPAD setelah mendapatkan pengobatan awal di Klinik Menes dan RSUD Berkah Pandeglang. Presiden Joko Widodo mengatakan Menkopolhukan harus dioperasi setelah mengalami luka pada bagian perut.

”Pak Wiranto saat ini dalam penanganan medis. Kondisisnya masih sadar dan segera dioperasi. Bersama kita doakan untuk kepulihan Pak Wiranto. Dan telah saya perintahkan Polri agar kasus ini diusut tuntas,” singkat Presiden didampingi Mendagri Tjahtjo Kumolo, Tenaga Ahli KSP Ali Mochtar Ngabalin, dan sejumlah pejabat lainnya.

Senada disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla. “Butuh waktu sekitar dua jaman untuk melakukan operasi (Wiranto, red). Insiden ini memang bisa menimpa siapa pun, tidak terkecuali pejabat negara. Paham-paham radikalisme memang mengancam negara, karena mereka masih aktif. Untuk pengawalan setingkat menteri sudah ada SOP-nya. Ini pertama kali kejadian, Yang jelas di Indonesia kelompok radikal berkeliaran,” terang Wapres usai menjenguk Wiranto.

Kepala BIN Jendral Budi Gunawan menjelaskan, pelaku Syahril Alamsyah (31) bersama Fitri Andriana (20) Binti Sunarto warga kelahiran Brebes, terafiliasi dengan JAD. Muncul kemungkinan, aksi ini bukan sekadar insiatif dari pelaku. Tapi ada indikasi digerakan ini sudah direncanakan.

”Abu Rara teridentifikasi dengan JAD. Dulunya bergabung dalam kelompok JAD Kediri. Selanjutnya Abu Rara berpindah dan bergabung dengan sel JAD Bekasi, lalu berpindah ke Bogor dan sekarang bergabung dalam JAD Menes. Abu Rara pindah ke Menes setelah difasilitasi Abus Samsudin, JAD dari Menes untuk tinggal di sana. Beberapa kegiatan bersangkutan memang sudah terpantau,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan