BPR Kerta Raharja Tampil Beda di Usia Ke 4

SOREANG – Setelah berhasil melalui hambatan dan tantangan selama 4 tahun, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT.BPR Kerta Raharja Kabupaten Bandung kini tampil beda dan menjadi salah satu perusahaan yang disegani.

Direktur Utama PT BPR Kerta Raharja Kabupaten Bandung, Mohammad Soleh Pios mengatakan, Pada Minggu, (7/4/2019) PT.BPR Kerta Raharja memasuki usia ke 4. Setelah melalui beberapa tahapan dan proses, saat ini BUMD Kabupaten Bandung beda dan menjadi BPR unggulan.

”Alhamdulillah, hingga saat ini PT BPR Kerta Raharja masih kokoh berdiri sebagai salah satu BUMD yang cukup disegani,” jelas Mohammad Pios saat ditemui di Soreang, kemarin (8/4).

Menurutnya, selama di perjalanan PT BPR telah menunjukan kenaikan performa yang efektif. Dengan total aset yang mencapai Rp 309 miliar. Mengalami kenaikan yang signifikan dari awal perusahaan berdiri, pada tahun 2014 lalu.

”Naik 36.77 persen dari awal perusahaan berdiri. Termasuk tabungan mencapai Rp 118 miliar atau naik 33.40 persen. Deposito pun Rp 81 miliar atau naik 38.84 persen. Selain itu, penempatan pada bank lain mencapai Rp 93 miliar atau naik 37.50 persen dan kredit yang disalurkan mencapai 209 miliar atau 35.39 persen,” katanya.

Pios menjelaskan, untuk capital adequacy ratio (CAR) terbilang masih sehat termasuk LDR. Selain itu, cash ratio jauh diatas Bank Indonesia sebesar 18.47 persen. ROA bank pun dalam status yang sehat. Termasuk, BOPO, KAP, NPL dan PPAP.

Meski dalam kondisi yang bagus, Dirinya berharap, semua jajaran tidak terlena. Sebab fundamental bisnis PT BPR Kerta Raharja belum kuat, untuk mempunyai daya saing yang tinggi di bidang perbankan. Maka pihaknya dituntut untuk menghimpun dan menyalurkan dana secara efektif dan efisien.

”Tanpa kerja keras, pemikiran yang kreatif dan inovatif dari seluruh elemen mak mustahil tuntutan untuk meningkatkan daya sainh perusahaan dapat tercapai,” akunya.

Dia mengimbau kepada seluruh jajaran agar terus bekerja keras, disiplin, mengembangkan pola pikir yang kreatif dan inovatif. Serta menjadikan pekerjaan di perusahaan sebagai ladang ibadah.

”Untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada nasabah, semua jajaran harus memiliki inovasi dalam mengembangkan perusahaan,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan