BPKD Siapkan Strategi Tarik PAD Baru

NGAMPRAH– Badan Peng­elolaan Keuangan Daerah (BPKD) Kabupaten Bandung Barat akan bersinergi dengan Dinas Pariwisata dan Kebu­dayaan Kabupaten Bandung Barat dalam menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor 10 wisata baru yang baru-baru ini dikunjungi langsung oleh Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna ber­sama jajaran SKPD.

Pelaksana Tugas (Plt) Ke­pala Badan Pengelolaan Keu­angan Daerah (BPKD) Kabu­paten Bandung Barat, Agus­tina Piryanti menyatakan, 10 objek wisata baru ini memi­liki potensi PAD yang cukup signifikan.

“Sesuai arahan Pak Bupati, hadirnya wisata baru ini bisa menambah PAD baru, yang harus dioptimalkan,” kata Agustina saat dihubungi Jabar Ekspres, kemarin.

Dia menjelaskan, selain menggali PAD, hadirnya ob­jek wisata yang baru ini, harus berdampak juga pada perpu­taran ekonomi warga sekitar. Sehingga warga di area wi­sata bisa merasakan dampak positifnya. “Bukan hanya PAD-nya yang kami cari. Tapi, warga di sekitar wisata itu harus merasakan dampak ekonominya dari aktivitas para pengunjung yang datang,” katanya.

Dia mencontohkan, warga bisa berjualan dalam me­menuhi kebutuhan para pen­gunjung yang datang. Bahkan, ke depan warga sekitar juga bisa membuat semacam ho­mestay untuk disewakan ke­pada para pengunjung. “Me­nyewakan homestay untuk menginap itu, merupakan salah satu potensi dalam me­numbuhkan ekonomi baru bagi warga. Ada juga warga yang berjualan dan aktivitas ekonomi lainnya,” ujarnya.

Bila kunjungan wisata makin banyak dan menghasilkan PAD, kata dia, maka manfaat­nya akan kembali lagi kepada masyarakat. Seperti untuk pembangunan infrastruktur jalan, pembangunan sarana prasarana pendidikan, kese­hatan, penerangan jalan umum (PJU) hingga bantuan untuk pembangunan rumah tidak layak huni (rutilahu).

“PAD yang dihasilkan ini manfaatnya untuk kepen­tingan masyarakat juga. Mu­lai dari pembangunan jalan hingga sarana kesehatan, pendidikan dan lainnya. Se­hingga kami memiliki kewa­jiban untuk memaksimalkan PAD agar terus naik setiap tahunnya. Itu yang sedang kami lakukan saat ini,” ujarnya.

Tak hanya fokus pada 10 wisata yang baru saja, kata dia, namun penarikan PAD melalui pajak hiburan/wi­sata lainnya juga akan terus digenjot. Dia juga mengimbau kepada seluruh pengusaha atau pemilik tempat hiburan/wisata yang memiliki kewa­jiban membayar pajak di­minta untuk lebih taat dan tertib tepat waktu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan