Berli Jabat Kadinkes

Sementara itu, Berli Ham­dani menyatakan bahwa pi­haknya akan lebih dulu mela­kukan evaluasi terhadap program-program Dinas Kesehatan Jawa Barat selama 100 hari kerja. Kemudian, kata Berli Hamdani, pihaknya berupaya membuat program berdasarkan evaluasi itu.

Fokus Berli Hamdani juga tertuju pada banyak posisi pimpinan di UPT Dinas Kese­hatan Jawa Barat yang masih kosong, terutama posisi Di­rektur Rumah Sakit.

“Karena aturan yang baru mengharuskan direktur rumah sakit itu sebagai fungsional dengan tugas tambahannya itu sebagai direktur,” ucap Berli Hamdani.

Maka itu, prioritas Berli Hamdani adalah penunjukan Direktur Rumah Sakit. Hal itu perlu dilakukan secepat mungkin karena dapat memenga­ruhi mutu dan kualitas laya­nan Rumah Sakit di Jawa Barat. Apalagi, jumlah masy­arakat Jawa Barat yang perlu perawatan tergolong tinggi.

“Apalagi sekarang dengan adanya program Jaminan Kese­hatan Nasional (BPJS), tentunya itu memberikan posisi yang strategis untuk rumah sakit memberikan layanan yang terbaik. Sehingga, akan meng­gambarkan kualitas dari pe­layanan publik yang diberikan Pemerintah (Daerah Provinsi) Jawa Barat,” katanya.

Sedangkan untuk menjawab berbagai masalah kesehatan di Jawa Barat seperti stunting dan gizi buruk, Berli Ham­dani mengatakan bahwa Di­nas Kesehatan Jawa Barat bakal mencanangkan program layanan asupan gizi mikro dan protein untuk ibu hamil usia 0-22 minggu kehamilan.

“Khusus Jawa Barat keliha­tannya yang masih bisa kita kembangkan atau tingkatkan kualitas program penanganan stunting itu dengan fokus ke­pada Seribu Hari Pertama (Kehidupan) yang Plus,” ka­tanya. (yan)

Tinggalkan Balasan