Bau Belerang Tangkuban Parahu Sampai ke Cimahi

CIMAHI – Masyarakat di beberapa wilayah Kota Cimahi sempat mencium bau belerang pada Rabu (11/9) sore. Bau belerang itu disinyalir terbawa angin dari Gunung Tangkuban Parahu yang berjarak sekitar 21 kilometer dari Cimahi.

Beberapa wilayah yang terkena dampak bau belerang adalah Kelurahan Cipageran dan Citeureup Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi.

Yanti Widayanti, 32, salah seorang warga Kelurahan Cipageran mengaku sempat mencium bau blerang itu. Dirinya menduga bau itu berasal dari Tangkuban Parahu yang memang terus mengalami tremor pasca erupsi akhir Juli lalu.

”Iya kemarin nyengat banget baunya pas Magrib. Beberapa menit terus ilang lagi,” ucapnya, Kamis (12/9).

Dia mengaku, kaget ketika tiba-tiba bau itu menyengat. Sehingga dia dan keluarganya sempat resah bau itu akan menimbulkan penyakit.

”Iya sempet khawatir juga, tapi untungnya sebentar. Mudah-mudahan gak akan ada lagi,” ucap dia.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Cimahi Chanifah Listyarini menjelaskan, belerang yang berasal dari gunung sendiri biasanya mengandung S02 atau sulfur vulkano yang berbahaya bagi pernafasan.

”Kalau ini efeknya ke pernafasan. Bisa juga mengiritasi mata. Lebih sensitif lagi berbahaya juga untuk ibu hamil. Bisa asma, sesak nafas,” jelasnya.

Untuk itu, dia mengimbau agar masyarakat segera menggunakan masker atau alat pelindung lainnya jika bau belerang tercium lagi. Dengan memakai masker, lanjutnya, maka bisa meminimalisir penyakit yang mungkin timbul dari blerang.

”Kita harus menggunakan maske yang paling mudah. Kalau kejadian kemarin belum ada laporan warga yang terkena akibat bau blerang,” tandasnya.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cimahi, Nanang mengimbau masyarakat yang mencium bau belerang tersebut agar tetap tenang dan tidak berspekulasi apalagi sampai menyebarkan informasi yang meresahkan.

”Kami imbau agar jangan khawatir dan panik, berdasarkan rilis dari PVMBG saat ini tidak ada peningkatan status Gunung Tangkuban Parahu, masih level 2 waspada,” singkat Nanang.

Sementara itu, Kepala -Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana dan Geologi (PVMBG) Kasbani dalam keterangan terulisnya mengungkapkan, terciumnya bau belerang Gunung Tangkuban Perahu karena tiupan angin kencang ke arah Selatan-Barat Daya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan