Bangun RSUD untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

SOREANG – Untuk meningkatkan pelayanan dan memberikan fasilitas kesehatan yang memadai kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soreang, yang berlokasi di Kawasan Gading Tutuka Desa Cingcin Kecamatan Soreang.

Bupati Bandung Dadang M. Naser langsung melakukan Ground Breaking (pemancangan tiang pertama), yang menandakan pembangunan RSUD tersebut, dibangun diatas lahan seluas 7 hektar (ha) dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020 mendatang.

”Alhamdulillah akhirnya kita laksanakan ground breaking, untuk melanjutkan pembangunan RSUD Soreang. Kita akan segera memiliki rumah sakit yang representatif,” kata Dadang disela-sela acara Ground Breaking pembangunan RSUD Soreang, Kamis (1/8).
Menurutnya, dari luas lahan 7 ha tersebut bangunan RSUD Soreang akan menghabiskan kurang lebih 4,3 ha. Sedangkan sisanya direncanakan untuk pembangunan hotel dan pertokoan. Dengan bertambahnya pembangunan tersebut, ke depan Soreang akan tumbuh bukan hanya sebagai kota pemerintahan saja, namun juga kota dagang (bisnis).

“Dari eksisting bangunan dengan Tipe C di kawasan Alun-alun Soreang, lokasinya dipindahkan ke sini dengan penambahan beberapa fasilitas. Mudah-mudahan bisa langsung loncat ke Tipe B. Dengan adanya rumah sakit, hotel dan mall yang berdiri di sini nantinya, Soreang mulai tertunjang dan akan tumbuh menjadi kota perdagangan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami mengatakan, pembangunan RSUD Soreang akan berjalan kurang lebih selama 18 bulan. Pembangunan infrastruktur tersebut, diharap akan menjawab kebutuhan masyarakat, terhadap layanan kesehatan khususnya di bidang rujukan rumah sakit.

” satu tempat tidur berbanding 1000 penduduk, sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Bandung sebanyak 3,7 juta jiwa. Jadi, kita membutuhkan sebanyak 3000-3700 tempat tidur lagi. Disampai saat ini, dari tiga RSUD dengan kapasitas lebih dari 1000 tempat tidur. RS swasta yang ada di Kabupaten Bandung juga berkontribusi sebanyak 1000 tempat tidur, jadi kita masih kekurangan 1000 tempat tidur,” akunya.

Grace menjelaskan, relokasi dari bangunan eksisting yang sudah terakreditasi paripurna dengan kriteria Tipe C, ditambah beberapa fasilitas pelayanan, cukup memenuhi kriteria RSUD Soreang untuk naik kelas ke Tipe B.

“Penetapan naik kelas memang harus ada dukungan baik dari sarana maupun SDM. Selain penambahan jumlah tempat tidur, juga tersedia 4 besar layanan spesialistik (bedah, kandungan, penyakit dalam dan penyakit anak), ditambah dokter spesialis mata, jiwa, radiologi, THT dan kulit. Pelayanan hemodialisa (cuci darah),” pungkasnya. (yul/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan