Sementara itu, Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan, anggaran untuk kesehatan ini menjadi salah satu prioritas utamanya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pemkot Bandung menerjemahkan visi Bandung Unggul dalam menjaga kualitas kesehatan masyarakat.
“Kalau dari kami, yang penting political will. Saya dengan penganggaran bidang kesehatan 10 persen. Bahkan kami mencapai 25,75 persen. Kenapa ini saya lakukan? Karena memang kami harus lebih fokus,” kata Oded.
Oded menegaskan, konsep yang inovatif dalam memberikan pelayanan harus diiringi kolaborasi kuat agar hasilnya optimal. Kemudiaan dilaksanakan secara terdesentralisasi sehingga pelayanannya lebih merata.
“Kalau tanpa inovasi, sebuah kota pasti akan ketinggalan. Inovasi bagus tapi kalau berjalan sendiri tanpa kolaborasi tidak akan terlaksana. Desentralisasi ini kita ingin memberikan pelayanan ke publik sesederhana dan secepat mungkin, jangan terlalu birokratif pelayanannya,” katanya. (rls/yan)
