Armada Terbatas, Perusahaan Banyak yang Belum Terlayani

NGAMPRAH– Akibat minimnya armada pengangkutan sampah, masih banyak perusahaan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang belum terlayani. Hal itu dirasakan langsung oleh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB.

Dari ratusan perusahaan yang beroperasi, UPT Kebersihan kini baru sanggup melayani 20 perusahaan. Kepala DLH KBB, Apung Hadiat Purwoko mengungkapkan, penambahan armada pengangkut sampah setiap tahunnya hanya dapat dilakukan sedikit demi sedikit (bertahap), karena harus disesuaikan dengan keuangan daerah.

“Selama ini kami selalu berusaha memaksimalkan pelayanan meski terbatasnya armada. Karena tidak mungkin semua anggaran digunakan untuk pengadaan armada,” kata Apung di Ngamprah, Kamis (17/10).

Sementara itu, Kepala UPT Kebersihan pada DLH KBB, Rudi Kuntadi menyebutkan, permintaan pelayanan pengangkutan sampah belum seluruhnya terlayani karena masih minimnya sarana dan prasarana.

“Dokumen permintaan perusahaan dan permukiman yang minta dilayani sudah menumpuk.Tapi kami belum bisa acc, karena mempertimbangkan sarana dan prasarana yang masih belum memungkinkan,” kata Rudi.

Meski demikian, kata Rudi, pihak UPT Kebersihan tetap mengusahakan agar perusahaan-perusahaan tersebut bisa terlayani. Apalagi, pada tahun ini akan ada penambahan armada untuk pengangkut sampah.

“Total saat ini kami memiliki 38 armada truk sampah. Pada tahun ini ada tambahan 1 unit arm rol dan 1 motor sampah. Kemudian, pada 2020 untuk arm rol ada penambahan lagi sebanyak 4 unit. Termasuk penambahan 1 dump truk, 1 unit armada pengangkut sampah liar (APSL), dan 2 unit kaisar. Mudah-mudahan saja, setelah ada penambahan bisa merealisasikan pelayanan sampah,” ujarnya.

Dirinya menjelaskan, selama ini sumber pendapatan asli daerah (PAD), diambil dari retribusi sampah berbagai sektor. Retribusi tersebut mulai dari sektor industri, perkantoran, restoran, objek wisata, rumah sakit hingga permukiman warga.

Adapun menurutnya, target PAD dari retribusi sampah di KBB pada 2019 yang mencapai Rp 4,2 miliar hingga kini sudah mencapai 75 persen. “Kami sangat optimis realisasi target pada akhir tahun bisa tercapai,” katanya.

Berdasarkan hasil kajian DLH, saat ini pengangkutan sampah di KBB baru meliputi sekitar 12 persen dari jumlah penduduk atau setara dengan sekitar 150 ton sampah per hari. Dari kajian itu, setidaknya UPT Kebersihan membutuhkan 108 unit truk sampah agar bisa mengangkut sampah hingga 30 persen.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan