Apresiasi pertemuan Jokowi-Prabowo dengan Gelar Syukuran

BANDUNG – Momen pertemuan antara Prabowo dan Jokowi mendapat perhatian berbagai kalangan.

Ketua DPD Golkar Jawa barat Dedi Mulyadi mengapresiasi pertemuan tersebut. Bahkan, dia langsung menggelar syukuran dengan menggelar khitanan massal sebanyak 206 anak. Di Purwasari, Kabupaten Karawang. Sabtu (13/7).

Menurutnya, momen pertemuan tersebut merupakan momen yang membahagiakan sehingga patut disyukuri. terlebih telah selesainya kegiatan politik indonesia yang cukup menegangkan.

“Momen pertemuan pak jokowi dan pak prabowo harus disyukuri,bahkan puncaknya saya gelar kenduri dengan kegiatan ngaruat diri empat dalang dan khitanan sebanyak 206 anak,” ujar Dedi.

Adapun makna digelarnya syukuran,Dedi memfilosofikannya dalam sebuah kegaiatan seni Gotong Singa dan gelaran 4 dalang Wayang Golek yaitu dalang Dadan Sunandar Sunarya, dalang Wawan Dede Amung,dalang Apep Hudaya dan dalang Yudhistira Manunggaling Hurip

Hal tersebut memiliki nilai arti filosofis bahwa sudah saatnya seluruh elemen bangsa indonesia secara bersama-sama membangun bangsa.

“Kegiatan seni, gotong singa yang mencerminkan bahwa bangsa ini harus di gotong secara bersama-sama. Kemudian nanti pagelaran 4 dalang sesungguhnya adalah sebuah peristiwa budaya dimana hari ini ada pertemuan antara pak jokowi dengan pak prabowo,” jelas Dedi.

Lanjut Dedi,dengan momen pertemuan prabowo dan jokowi juga membuat banyak orang bahagia serta sedikit orang yang kecewa.

Apalagi dengan momen pertemuan tersebut, bisa menurunkan ketegangan politik di Indonesia

“Buat bahagia banyak orang karena kita melepaskan diri dari ketegangan politik yang baru berakhir,kalaupun yang Kecewa mungkin bisa jadi juga orang yang tidak menyukai bangsa ini tentram,aman dan damai serta merah putih nya berkibar dengan sempurna,” katanya.

Dedi pun mengatakan adanya dampak positif bagi masyarakat, diantaranya ketentraman bagi seluruh masyarakat Indonesia. Ada ketentraman para pelaku ekonomi, masyarakat secara umum.

“Karena orang Indonesia itu senang damai, tentram walaupun misalnya di media sosial ada yang kecewa, hal itu cukup biasa terpenting dampaknya sangat baik buat Indonesia,” ungkapnya.

Adapun ramainya terkait posisi partai politik, Dedi menegaskan bahwa oposisi atau bukan tidak harus dipermasalahkan karena hal yang biasa, yang terpenting momen pertemuan tersebut menjelaskan baik Prabowo maupun Jokowi tidak bermusuhan bahkan keduanya bersahabat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan