Apel Pengamanan Pasca Pemilu

BANDUNG – Untuk mengawal kondisi dan situasi pasca pelaksanaan pemilu Pilpres dan Pileg 2019. Sebanyak 1.262 Prajurit Kodam III/Siliwangi menggelar Apel Siaga dalam rangka Pengamanan.

Kasdam III/Siliwangi Brigjen TNI Dwi Jati Utomo, saat mengambil Apel Siaga di Lapangan Upacara Makodam III/Siliwangi Jumat (19/4/2019) mengatakan, apel Siaga ini diikuti oleh seluruh personil jajaran Kodam III/Siliwangi yang ada di Bandung dan Cimahi. Hal itu untuk memberikan kenyamanyan dan kemanan kepada masyarakat pasca pelaksanaan pesta demokrasi.

”Kita Prajurit TNI memantau perkembangan situasi Pemilu yang aman, damai dan sejuk,” kata Dwi usai memimpin apel siaga.

Dwi mengajak semua prajurit untuk melaksanakan tugas pengabdian ini dengan penuh semangat. Pasalnya, ini merupakan salah satu wujud bahwa kita sebagai anggota TNI mementingkan kepentingan Negara diatas kepentingan pribadi atau golongan.

“Mungkin sudah ada yang membeli tiket sudah sampai dikampungnya lalu balik lagi, demi antisipasi, demi keberlangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara demi tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya.

Lebih lanjut lagi Dwi menerangkan, Inilah uniknya Tentara Nasional Indonesia dibandingkan dengan Tentara-Tentara Negara Lain. Mau tidak mau TNI akan terlibat didalam mengamankan keutuhan NKRI.

”Kita lihat dari negar-negara lain berbeda dengan sejarah kelahiran TNI. Ini salah satu keunikan dan kebanggan bagi kita. Tentara Negara lain dibentuk karena Tentara di negaranya di merdekakan, tapi kalau kita lewat perjuangan para pendahulu kita merebut kemerdekaan dari penjajah mengorbankan jiwa dan raga, semuanya dikorbankan demi mewujudkan kemerdekaan,” akunya.

Dwi mengimbau, Prajurit TNI jangan ikut-ikutan berpolitik praktis.dirinya memastikan, semua jajarannya hanya memantau situasi bagaimana keberlangsungan Pemilu ini berjalan dengan aman, damai dan sejuk.

“Setelah hari pertama pencoblosan dan sekarang dalam proses penghitungan manual, jadi kalau ada hasil perhitungan cepat biasa-biasa saja menyikapi, kita melihat saja, memantau situasi jangan terjadi antipati apabila anternatif satu atau alternatif dua berlaku,” tandasnya. (yul/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan