Angka Laka Lantas Diklaim Turun 9 Persen

Oded menyambut baik peluncuran buku tersebut. Menurutnya, warga Kota Bandung perlu memahami peraturan saat berkendara. Sebaik apapun penerapan sistem transportasi di jalan, pada akhirnya sangat bergantung kepada pengemudi. Karena penyebab terjadinya kecelakaan, sebagian besar bersumber dari pengendara itu sendiri.

Sementara itu, Vital Strategies Consultant untuk Data for Health, Sara Whitehead menegaskan, cedera dan kematian di jalan raya bukanlah kecelakaan. Keduanya dapat dicegah, dan dampak mengerikan yang diakibatkan pada keluarga dan anak-anak muda perlu diturunkan.

“Informasi dari laporan komprehensif ini dapat membantu para pejabat pemerintah dan pemangku kepentingan untuk merencanakan tindakan yang efektif dan sesuai dengan target,” kata Sara.

Dalam laporan tersebut menunjukkan, 46 persen dari kecelakaan terjadi di jalan kota, 38 persen berlangsung di jalan nasional, dan 17 persen di jalan provinsi. Dari 10 persimpangan jalan berisiko tinggi di Kota Bandung, lima di antaranya berada di kawasan jalan kota, empat di jalan nasional, dan sisanya di jalan provinsi.

Faktor umum penyebab kecelakaan di jalan raya berdasarkan perilaku pengemudi adalah kurangnya perhatian akan lalu lintas yang akan datang, dan jenis kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi adalah kecelakaan pada bagian belakang kendaraan, yaitu 41 persen dari total kecelakaan.

Kecelakaan antara kendaraan ringan dan sepeda motor menyumbang angka paling tinggi untuk kecelakaan fatal (27 persen), diikuti oleh kecelakaan antara sepeda motor dan pejalan kaki (20 persen). (rls/drx)

Tinggalkan Balasan