Angka Kecelakaan Turun, Pemdaprov dan Polda Jabar Lakukan Langka Antisipasi

BANDUNG – Pengamanan arus balik di wilayah Jawa Barat yang dilakukan jajaran kepolisian patut diapresiasi. Sebab, selama melakukan operasi ketupat lodaya 2019 penanganan arus mudik berjalan sangat baik.

Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, pihaknya senantiasa memberikan pelayan terbaik untudk masyarakat. Sehingga, pada mudik tahun ini, berhasil menekan angka kecelakaan dan mengurangi kemacetan panjang di wilayah Jabar.

“Untuk angka kecelakaan mudik tahun ini turun 37 persen,” katanya di Mapolda Jabar, Selasa (11/6/2019).

Selain angka kecelakaan yang menurun, arus lalu lintas saat mudik dan arus balik juga terbilang lancar, meski pada saat puncak arus balik, Minggu 9 Juni 2019 lalu terjadi kemacetan di beberapa titik.

“Keadaan arus lalu lintas juga lancar, walau pun ada permasalahan terkait arus balik, masih bisa teratasi,” ucap Truno.

Menurut dia, keadaan musim mudik lebaran tersebut, pada tahun ini dapat tercapai karena adanya kerja sama serta tanggung jawab dari berbagai pihak terkait.

Truno mengungkapkan hasil tersebut juga dicapai dengan berpedoman pada hasil analisa dan evaluasi (annev) pengamanan musim mudik 2018. Alhasil, pada tahun ini Polisi, TNI, dan Pemerintah terus berupaya untuk lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan.

“Kita mendasari dari annev 2018, nah hasil tahun ini kita annev lagi di tahun berikutnya agar lebih baik lagi,” katanya. (Agung Budiana)

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan bahwa angka kecelakaan selama arus mudik dan balik lebaran tahun 2019 menurun. Hal tersebut karena langkah antisipatif yang diambil Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat dan Pemerintah Pusat efektif.

“Secara statistik kecelakaan tahun lalu sekitar 1000-an, tahun ini hanya 400 orang. Yang meninggal dunia tahun lalu 227, sekarang sekisar 97. Jadi, sudah berkurang jauh,” katanya

Kendati begitu, ada sedikit catatan yang mesti dibenahi untuk arus mudik dan balik tahun depan, yakni kepadatan di Priangan Timur. Maka itu, dia mengatakan bahwa proyek tol Cileunyi-Garut-Tasikmalaya (Cigatas) bisa menjadi salah satu solusi.

Saat ini, kata Emil, tengah dilakukan proses pelelangan investasi proyek tol Cigatas. Emil menambahkan, pihaknya akan berkomunikasi dengan Pemerintah Pusat guna mengakselerasi setiap proses proyek tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan