Alasan Sabotase

Yang menjadi presidennya adalah seorang wanita. Yang menyatakan dirinya aktivis zionis yang sangat antusias. Yang kaya raya. Yang tinggal­nya di sebuah apartemen di New York. Yang harganya sekitar Rp 400 miliar.

Nama wanita ini: Nina Ro­senwaldl. Kini umurnya 45 tahun.

Nina masih punya enam apartemen lagi. Yang semua pintunya terhubung. Di satu lantai. Lantai 41. Di Trump Tower New York. Dekat Central Park itu. Tidak jauh dari mu­seum Natural History Museum itu. Yang sering untuk lokasi shooting film itu. Terutama film Night at the Museum. Nina memang salah satu penyum­bang dana museum itu.

Nina mewarisi kekayaan itu dari ayahnya: William Ros­enwald. Kini berumur 72 tahun. Pendiri jaringan toko serba ada: Sears. Pemilik gedung tertinggi di Chicago itu.

William juga mendanai Bre­itbert. Lembaga ekstrim kanan lainnya. Yang dipimpin Steve Banon. Yang ingin me­numbangkan penguasa Tion­gkok sekarang.

Bahkan ia juga ikut menda­nai gerakan Brexit di Inggris. Agar Inggris keluar dari ma­syarakat Eropa. Yang dianggap terlalu lunak pada imigran Islam dari Afrika Utara dan Timur Tengah.

Sang ayah memulai bisnis Sears di Evansville, kota kecil di Indiana. Tempat saya per­nah sekolah. Sebelum ter­kena urusan yang sia-sia itu.

Sampai tahun 1989 Sears masih yang terbesar di Ameri­ka. Lalu, di tahun itu, dikalah­kan Walmart. Kian lama kian kalah. Tahun lalu Sears men­gajukan permohonan bangkrut. Dengan tujuan mengecilkan jaringan tokonya. Permohonan itu dikabulkan tiga bulan lalu. Sears diizinkan menyehatkan perusahaannya. Dengan cara hanya mempertahankan se­banyak 430 toko.

Waktu mendirikan Gatestone Institute Nina menetapkan lembaganya itu sebagai not for profit. Ini untuk membe­dakan dengan lembaga yang menyebut diri non profit.

Lembaga not for profit boleh berbisnis dan mencari laba. Tapi labanya tidak untuk kepent­ingan pemiliknya. Melainkan untuk memperbesar pengab­dian sosial lembaga itu sendiri.

Mirip itu pula yang sebena­rnya ingin saya dirikan dulu. Setelah tidak menjadi sesuatu lagi. Yang saya sebut sosio­preuneur itu. Yang akhirnya batal total itu. Akibat kesibu­kan yang sia-sia itu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan