6 Jurus Atasi Pengangguran

BANDUNG – Sejak bulan Maret lalu, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Jawa Barat sudah membuat action plan dalam mewujudkan program Buruh Juara, Migran Juara dan Milenial Juara.

Dihadapan sejumlah awak media, Kepala Disnakertrans Provinsi Jawa Barat Ade Afriandi membeberkan sudah ada 6 action plan yang tengah dikerjakan. Pertama, percepatan pengupahan yang mengarah pada reformasi pengupahan. Kedua, mendorong penguatan komunikasi, koordinasi dan kolaborasi antara pengawasan dengan hubungan industrial.

Ketiga, melakukan revitali­sasi Balai Latihan Kerja (BLK) guna dapat memenuhi kebu­tuhan pasar tenaga kerja, baik lokal, regional maupun inter­nasional. Keempat, optima­lisasi mobile training unit di desa-desa agar calon tenaga kerja yang ada di desa tidak lari ke kota. Kelima, mem­buat sistem informasi terkait navigasi migran service cen­ter. Keenam, membuat konsep democration of labour yang sudah dicoba pada saat may day lalu degan mengadakan may day menjadi ajang krea­tifitas buruh tanpa mengurangi apa yang menjadi tuntutan buruh. “Keenam action plan ini juga merupakan jawaban atas rilis BPS terkait data peng­angguran di Jawa Barat yang tertinggi se Indonesia. Artinya, kami sudah merancang pro­gram agar angka pengang­guran bisa diturunkan,” be­bernya.

Dijelaskan, mengenai per­cepatan reformasi pengupa­han, pihaknya membentuk satuan tugas (task force) yang kompisisinya para professio­nal dan lembaga yang kom­peten. “Task force ini supaya kita terdorong untuk meng-hayer mainset kita. Kita tidak berbicara jabatan, ketokohan atau apa, tapi kita berbicara soal profesionalitas,” jelasnya.

Kemudian, terkait hubung­an industrial dan pengawasan, Diskanertrans dalam detail action plan-nya akan mere­vitalisasi 5 Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) yang tersebar di wilayah Jawa Barat. Revitalisasi ini bertujuan, agara para pelaksana lapangan memiliki wawasan regional dan global. “Makanya, kita masukkan Internasional La­bour Organization (ILO) ma­suk ke dalam task force untuk memberikan pelatihan ke­pada tenaga pengawas dan mediator yang ada di 5 UPTD,” imbuhnya.

Tidak hanya UPTD, BLK yang ada di Disnakertrans Pro­vinsi Jawa Barat pun akan direvitalisasi. Sebab, dari ha­sil evaluasi internal, mere­komendasikan harus dibangun pemahaman bersama antara unit-unit kerja yang ada di Diskanertrans, baik provinsi maupun kabupaten kota, baik dibidang pelatihan, hubung­an industrial, produktifitas, penempatan tenaga kerja dan pengawasan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan