48 Negara Bentuk Metode Pembelajaran Hukum Masyarakat Marginal di Bandung

Bukan hanya itu, para peserta juga diajak untuk berkeliling melihat kondisi Bandung sekaligus memperkenalkan budaya Sunda di Kota Bandung dengan menggunakan Bandros yang disediakan Pemkot Bandung.

Dan Dikatakan Anton jika Gala dinner yang diselenggarakan Unpas dan Pemkot Bandung, bukan hanya jamuan makan malam, namun juga memperkenalkan apa saja tradisi kuliner dan juga kebudayaan negara peserta GAJE dan tentunya kebudayaan masyarakat Pasundan.

“Dan salah satunya kami kenalkan angklung yang memang sangat diminati oleh orang luar negeri. Dan selalu kami kenalkan di luar negeri juga dan mereka memang cukup senang bermain angklung ini. Apalagi banyak dari mereka yang memang baru datang ke Indonesia dan Bandung,” tambah Anton.

Ia juga menyebutkan jika pembukaan GAJE ke 10 ini dibuka langsung oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly di Gedung Paguyuban Pasundan, Lantai 5, Jalan Suamtera 41 Bandung,

Sementara itu, Perwakilan Pemkot Bandung yakni Asisten Daerah I, Priana Nata Saputra, menyampaikan terimasihnya kepada Unpas karena sudah menjadi tuan rumah GAJE ke 10.

“Pemkot mengucapkan terimasih dan kehormatan karena Kota Bandung menjadi tuan rumah dalam konferensi yang diikuti puluhan negara luar ini. Kami berharap kedepannya hasil dari konferensi ini bisa m=berguna dan bermanfaat bagiw arga Bandung khususnya,” jelasnya.

Selain itu dijadikannya Bandung sebagai tuan rumah Gaje memberikan dampak positif bagi kota Bandung juga memberikan kontribusi pariwisata untuk Kota Bandung. “Dan tentunya promosi Kota Bandung nantinya untuk di Luar Negeri melalui para peserta GAJE dari puluhan negara ini,” harapnya.

Sementara itu peserta asal Slovakia, Maria Havelkova mengungkapkan bahwa ia mengikuti seminar ini sebagai delegasi untuk mengenal tentang hukum bagi kaum marginal, tentang masyarakat miskin dan isu global.

“Dimana kami juga tergabung dalam klinik organisasi hukum dan NGO sehingga perlu untuk mendiskusikan program, sebagai mahasiwi hukum saya juga ingin membangun kepedulian kepada kaum marginal, seperti tunawisma dan lainnya,” terangnya.

Disamping itu, Maria juga berkata bahwa kehadirannya di acara GAZE juga untuk mempresentasikan penelitiannya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan