”18 Peaks Pamor Expedition” Bisa Cetak Rekor Pendakian Tercepat

BANDUNG – Pencinta Alam Mahasiswa Olah Raga (PAMOR) Fakultas Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan (FPOK) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ingin mencetak rekor pendakian gunung tercepat. Rencananya, untuk mencetak rekor, PAMOR bakal melakukan pendakian ke18 puncak gunung berketinggian di atas 3.000 mdpl dalam waktu 12 hari. Ekspedisi tersebut diberi nama ”18 Peaks Pamor Expedition”.

”Gunung-gunung yang akan didaki tersebut berada di Jawa, Bali, dan Lombok sehingga memungkinkan untuk ditempuh dalam waktu 12 hari, dari 17 hingga 28 Oktober 2019 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda,” ujar Ketua Pelaksana Kegiatan, Fauzan Azqia,  pada launching Ekspedisi di Kampus Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, Selasa (15/10).

Adapu ke18 gunung tersebut adalah Pangrango, Ceremai, Sindoro, Slamet, Sumbing, Merbabu, Lawu, Argopuro, Arjuno, Welirang, Kembar 1, Kembar 2, Kepolo, Semeru, Raung, Agung, Sanggar, dan Rinjani.

”Rencananya, pendakian akan dilakukan oleh delapan pendaki anggota PAMOR FPOK UPI yang sudah melakukan persiapan sejak Mei 2019.,” kata Fauzan.

Menurutnya, dalam ekspedisi ini, pihaknya menargetkan dalam waktu 12 hari pendakian 18 gunung tersebut selesai. Sehingga, akan menjadi pendakian terscepat pertama di Indonesia.

”Tujuan ekspedisi ini bukan sekadar pendakian, tetapi juga sebagai upaya pengaplikasian dan penelitian ilmu keolahragaan dalam pendakian gunung. Kami akan membuat jurnal sehingga hasil pendakian bisa menjadi acuan masyarakat luas yang ingin melakukan kegiatan pendakian serupa,” ujarnya.

Dia mengaku, untuk ekspedisi tersebut persiapan tim sudah semakin matang baik dari segi fisik maupun mental .

”Memang masih ada kendala klasik. Terkait pendanaan yang masih jauh dari target , tapi hal itu tak akan menyurutkan niat kami untuk melaksanakan kegiatan ini,” tegasnya.

Sementara saat disinggung kemungkinan penutupan pendakian karena kebakaran hutan, Fauzan menyatakan memang ada beberapa gunung yang masih ditutup akibat kebakaran.

”Kebakaran hutan memang sudah terjadi di beberapa gunung yang akan kami lewati , tapi setelah berkoordinasi dengan pihak pengelola terkait akhirnya kami masih boleh melewati gunung – gunung tersebut dengan catatan api sudah benar – benar padam demi keselamatan pendaki,” paparnya.

Fauzan juga mengaku, dalam ekspedisi ini ada semangat tersendiri bagi tim yang akan di berangkatkan , mengingat ekspedisi ini bertepatan dengan moment Dies natalis Universitas Pendidikan Indonesia ke 65 dan juga peringatan Hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober.

Tinggalkan Balasan