17 Prajurit Kopassus Pecahkan MURI

NGAMPRAH– Sebanyak 17 prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berhasil memecahkan rekor MURI dengan mengibarkan bende­ra terbesar berukuran 9×6 meter saat terjun bebas di Lanud Adi Suparlan, Batuja­jar, Kabupaten Bandung Ba­rat, Selasa (19/3).

Belasan penerjun tersebut secara heroik terjun dari ke­tinggian 8.000 kaki. Tiga pe­nerjun di antaranya, masing-masing membawa bendera Merah Putih, bendera merah Kopassus dan bendera hijau Akademi Militer.

Setelah terjun dari dalam pesawat yang membawanya, para penerjun ini mulai mem­bentuk formasi di udara. Me­reka hanya memiliki waktu 8 sampai 10 detik untuk sama-sama terlibat mengibarkan bendera, sebelum akhirnya penerjun berpencar dan me­narik parasutnya masing-masing.

Penyerahan plakat rekor MURI diserahkan oleh Se­nior Manager MURI Awan Rahargo kepada Komandan Jendral (Danjen) Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Can­tiasa dan Komandan Regu, Kolonel Inf Yudha Airlangga.

“Pengibaran bendera dengan ukuran 9×6 saat terjun bebas, kami yakini baru pertama kalinya dilakukan di dunia, dan ini oleh satuan elit. Se­hingga, MURI mencatat karya dan karsa terbaik Indonesia sebagai rekor,” ujar Awan Ra­hargo.

Dengan pencapaian tersebut, Danjen Kopassus, Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa mengaku bangga kepada para prajurit­nya. Apalagi pengibaran ter­sebut menjadi satu-satunya yang baru dilaksanakan di dunia, dan ini tidak bisa dila­kukan oleh prajurit biasa.

“Kemampuan yang memang tidak bisa dilakukan prajurit biasa, membutuhkan jam terbang yang cukup banyak, pengalaman dan juga kemam­puan untuk berfikir saat si­tuasi tegang atau stres, agar tetap kontrol diri,” ujar Nyoman usai pemecahan rekor.

Hanya dengan waktu tiga hari untuk berlatih, kata Ny­oman, 17 penerjun ini mam­pu membuktikan diri untuk memecahkan rekor. Sebelum­nya, Kopassus sudah pernah melakukan pemecahan rekor serupa, namun ukuran bende­ra yang dikibarkan lebih kecil hanya 7×5 meter.

“Ini juga merupakan salah satu upaya kami ingin menunjukkan kepada dunia luar bahwa Kopassus adalah prajurit-prajurit yang terlatih, bukan hebat tapi terlatih. Ke­mampuan Kopassus harus terus dikembangkan. Seper­ti ibarat, menjadikan sesuatu yang tidak mungkin jadi mun­gkin,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan