12 Sekolah jadi Pilot Project Program Pemeliharaan Ayam

BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung akan meluncurkan program pemberian anak ayam kepada siswa sekolah, Kamis (21/11). Program ini merupkan salah satu upaya Pemkot Bandung dalammembangun karakter warga sejak dini. Sebagai percontohan, pemberian anak ayam akan diberikan kepada 12 sekolah di Kecamatan Gedebage dan Kecamatan Cibiru.

Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Bandung, Gin Gin Ginanjar menyatakan, program pemberian anak ayam ini menekankan pada proses. Banyak nilai positif yang terbangun dalam proses pemeliharaan unggas.

Dia mengungkapkan, dari hasil survei dan kajian ilmiah dari berbagai literatur menyebutkan memelihara hewan bisa bedampak positif dalam membangun karakter anak. Sebab, memelihara hewan bisa memberikan pelajaran soal sikap empati, tanggung jawab dan disiplin.

”Semangatnya membangun karakter anak. Sudah ada penelitian dampaknya dalam memelihara hewan. Kemudian anak tahu persis proses pertumbuhan hewan,” kata Gin gin di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa (19/11).

Dia mengatakan, Pemberian secara simbolis akan dilakukan pada saat acara Bandung Menanam Jilid 1 di kolam retensi Rancabolang Gedebage, 21 November 2019.

”Sebanyak 2.000 bibit anak ayam yang sudah dipersiapkan Dispangtan akan mulai disebar ke sekolah di Kecamatan Gedebage dan Cibiru,” kata dia.

”Tidak semua dipaksakan diberikan. Kita bertanya dahulu kepada orang tua dan kepada anaknya. Sudah disosialisasikan dulu cara pemeliharaannya. Jadi calon penerima dan calon lokasinya juga sudah jelas,” imbuhnya.

Teknis pelaksanaannya, lanjut Gin Gin, setiap siswa yang menerima satu ekor ayam kemudian harus membentuk kelompok terdiri dari lima orang. Lima ekor anak ayam tersebut nantinya akan dipelihara secara bersamaan di satu kandang.

”Sebetulnya bukan berfokus kepada ayamnya. Tetapi pada prosesnya ini yang kita amati. Kalau pun nanti terkena penyakit, anak paham penyebabnya. Diharapkan paling tidak bisa sampai bertelur. Lalu menetas dan menjadi anak atau sebagian bisa dikonsumsi atau dijual,” terangnya.

Dipaparkannya, program ini menjadi bagian dari proses pendidikan dengan memberikan pembelajaran kolaboratif integratif. Karena, setidaknya terdapat lima mata pelajaran yang bersinggungan dengan program ini yaitu IPA, IPS, TIK, Prakarya dan Bahasa Indonesia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan