Usul Perlu Ada Literasi Berbasis Digital

DARI jumlah total pelajar di Indonesia, sekitar 68 persennya pengguna aktif media sosial (medsos). Untuk itu, literasi berbasis digital menjadi kebutuhan yang tak terelakkan, sehingga fasilitas internet bernilai positif bagi kalangan muda.

Koordinator Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah 10 Suwandi mewakili Kadisdik Provinsi Jawa Barat menyebutkan, jumlah pelajar di Indonesia mencapai 49 juta jiwa, dan 68 persennya aktif di dunia medsos.

Dikatakannya, kondisi tersebut harus menjadi perhatian semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, lingkungan sekolah dan juga orang tua. Pelajar selaku generasi penerus bangsa, seyogyanya diberi pengetahuan dan mendapatkan pembelajaran mengenai urgensitas literasi digital.

”Karena penyalahgunaan media sosial setiap tahunnya semakin meningkat,” ungkap Kordinator Musyawarah Kerja Pengawas Sekolah Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat Wilayah 10 Suwandi di acara Seminar Smart School Online, Selasa (25/9)

Dengan kemudahan akses internet, katanya, segala informasi baik negatif dan positif begitu cepatnya dikonsumsi pelajar. Terlebih, saat ini fasilitas internet gratis ada dimana-mana.

Idealnya fasilitas tersebut bisa digunakan dan dimanfaatkan untuk sesuatu yang bersifat positif, seperti memberi kemudahan dan percepatan dalam proses pembelajaran.

Karenanya, dibutuhkan peran serta orang tua dan guru untuk bisa terus mengarahkan dan mengawasi putra-putri dan peserta didik di lingkungan sekolah.

”Berikan pemahaman kepada anak-anak kita bagaimana cara cerdas dalam menggunakan tekhnologi digital saat ini,” imbaunya.

Di lain pihak, Direktur Information Communication Technologi (ICT) Watch Widuri menambahkan, kegiatan terselenggara sebagai upaya membendung penyalahgunaan tekhnologi di masyarakat, khususnya anak-anak usia sekolah.

”Kegiatan ini untuk memberikan pemahaman cara penggunaan internet yang sehat dan cerdas,” kata Direktur Information Communication Technologi (ICT) Watch Widuri.

Dikatakannya, Seminar Smart School Online dimaksudkan untuk memberikan pemahaman literasi digital bagi anak-anak muda.

Seminar dan Workshop terbagi dalam 3 kelompok kelas, dimana masing-masing kelompok diikuti oleh 50 orang pelajar. Dan masing-masing kelompok kelas tersebut membahas beberapa permasalahan.

”(Yaitu) Warganet Cerdas Zaman Now, Aku Netizen Unggul dan Yuk Berekspresi Cegah Eksploitasi,” sebutnya.

Di saat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Jaja Sulaeman menuturkan, pihaknya menyambut baik kegiatan Seminar Smart School Online.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan