Terminal Pasar Dikeluhkan Warga

NGAMPRAH– Kondisi Terminal Pasar Panorama Lembang cukup memprihatinkan. Itu dapat terlihat dari kondisi jalan serta tumpukan sampah yang mengganggu angkutan umum melewati jalur tersebut. Hal tu seiring dengan belum selesainya pembangunan pasar. “Kalau kami disuruh masuk ke dalam pasar dan terminalnya belum ada, ya tetap penumpang akan sepi dan setoranpun berkurang. Padahal, retribusi jalan terus sehari Rp2000,” kata Obos,34, salah seorang sopir angkutan umum jurusan Cisarua-Lembang, kemarin.

Masalah sampah yang berada di sepanjang jalan masuk ke pasar, Obos pun merasa terganggu karena mengeluarkan bau tak sedap dan jadi bibit penyakit, sehingga dia berharap untuk diselesaikan secepatnya. “Para penumpang juga pasti enggan diam dan menunggu di kawasan tersebut, sehingga harapan kami memang pembangunan pasar ini bisa selesai dan cepat dioperasionalkan,” katanya.

Hal senada diungkapkan sopir lainnya, Indra,28. Dia merasa terganggu atas keberadaan sampah dan kondisi jalan yang becek. Sehingga sepi penumpang di kawasan tersebut. “Kami sih tidak masalah jika harus masuk ke dalam pasar untuk memutar, tapi saya minta jalan masuk ini harus dibersihkan dahulu agar nyaman. Karena, banyak penumpang juga yang mengeluhkan bau,” sesalnya.

Sementara itu, Kepala Terminal Lembang, Ided Junaedi menjelaskan, pembangunan Terminal Lembang masih harus menunggu kepastian anggaran dari Dinas Perhubungan KBB. Rencananya, kata Ided, pembuatan landasan akan dimulai pada Juli. Sedangkan untuk terminal akan mulai 2019. “Ini lahan terminal dipakai untuk PKL sementara hanya tiga bulan sampai Juli. Nanti setelah Juli baru akan mulai fokus untuk terminal,” terangnya.

Seperti diketahuin Pasar Panorama Lembang tersebut akan diisi oleh 2.204 kios, dengan luas ke seluruhan bangunan 7.000 meter persegi yang dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare dan memiliki 2,5 lantai. Lantai dasar untuk kebutuhan primer, lantai pertama untuk kebutuhan sekunder dan lantai dua untuk kuliner. (drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan