Teknologi Dikembangkan pada Komoditas Kopi

KERTASARI – Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemkab Bandung dan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) Kementerian Pertanian (Kementan) RI untuk Pembangunan Taman Teknologi Pertanian (TTP), yang difokuskan pada komoditas kopi, ditandatangani.

Penandatanganan dilakukan Bupati Bandung Dadang M. Naser dengan Kepala Balitbangtan Kementan RI Muhammad Syakir, di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari, Selasa (7/8). TTP merupakan wahana yang memfasilitasi aliran inovasi teknologi secara efisien dan efektif, hal ini dilakukan sebagai upaya pengembangan sektor pertanian kopi dan kesejahteraan bagi petaninya.

“Dari 26 TTP yang ditargetkan Balitbangtan, TTP Kopi Cibeureum ini adalah yang pertama di Kabupaten Bandung dan merupakan bagian dari 31 TTP yang dibentuk di tingkat kabupaten/kota. Nantinya TTP ini akan dikoordinasikan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, yang didukung oleh Pemerintah Daerah dan Kelembagaan terkait setempat,” kata Dadang usai kegiatan.

Lebih lanjut dia memaparkan, di TTP Kopi Cibeureum ini akan dibangun gedung dan jaringan pendukungnya, dengan konsep pengakomodasian adanya kebutuhan guna peningkatan dan pengembangan teknologi Perkebunan. Selain itu, dengan pendampingan intensif dari peneliti dan penyuluh, para petani akan mendapatkan keterampilan menerapkan teknologi modern.

“Selain penandatanganan MoU, peletakan batu pertama gedung beserta sarana pendukungnya pun sudah dilakukan. Gedung ini nantinya akan menjadi pusat pelatihan para petani, bukan hanya pelatihan di atas meja, tapi nanti juga dibina saat pengaplikasiannya di lapangan agar dari hulu ke hilir paham, tidak cuma mengerti teori. Dan yang terpenting Gedung ini akan dilengkapi laboratorium untuk ujicoba kualitas varietas unggulan, jadi nanti tidak perlu jauh-jauh ke Jember ” tukasnya.

Selain itu, lanjut Dadang, Balitbangtan juga memberikan bantuan berupa bibit kopi dan kakao. Untuk itu Pemkab bersama DPRD Kabupaten Bandung, kata dia, mendukung penuh upaya yang dilakukan untuk menyejahterakan petani ini.

“Pemberian bantuan bibit kakao ini akan kami tindaklanjuti, bila perlu akan kami lakukan perluasan lahan. Kabupaten Bandung memang kurang cocok ditanami kakao, untuk itu kami akan berkoordinasi dengan Pemkab Garut yang memiliki dataran dengan ketinggian 400 mdpl,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan