Sosialisasikan 4 Pilar dan Peringati Tahun Baru Islam

PAMEMPEUK – Anggota MPR RI Fraksi PDI Perjuangan H. Yadi Srimulyadi kembali melakukan sosialisasi empat pilar kebangsaan di wilayah Kecamatan Pamengpeuk, Kabupaten Bandung, Kamis (13/9).

Sosialisasi diselenggarakan mengangkat tema dengan memaknai tahun baru Islam dalam konteks kebangsaan.

Kegiatan yang di hadiri kurang lebih 200 orang dari berbagai elemen masyarakat ini, mendapat sambutan antusias dari berbagai elemen masyarakat yang hadir dalam acara tersebut.

Yadi menurutkan, sebagai warga negara, umat Islam harus memaknai apa esensi dari tahun baru hijriah tersebut. Sejarah mencatat tahun baru Islam menjadi momentum besar umat Islam dengan peristiwa hijranya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke kota Madinah.

Dia menilai, sesesama muslim harus memperingati hari besar islam ini dengan berhijrah dari kondisi dan prilaku yang tidak baik untuk menjadi lebih baik. Dalam berhijrah kearah yang lebih baik bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana misalnya mempunyai sikap dan sifat baik, tidak menyakiti hati orang, tidak mengadu domba, tidak membuat hoax, dan peduli terhadap sesama dan lingkungan sekitar.

Selain itu, sejarah tahun baru hijriah adalah sejarah bersatunya kaum muhajirin dan kaum anshor yang seringkali tidak sepaham dalam berbagai urusan. Sehingga ini harus jadi acuan aga setiap perbedaan harus bersatu membangun bangsa indonesia.

Kita ini harus kembali bersatu dan tidak terpecah-pecah oleh perbedaan pilihan dalam situasi yang menghangat menjelang kontestasi pemilihan presiden 2019 mendatang, sesuai dengan amanat empat pilar kebangsaan,”kata dia.

Yadi menghimbau, agar semua yang hadir mau melakukan perubahan yang baik dimulai dari hal-hal yang sederhana dan agar masyarakat tidak gampang terpecah belah oleh berita-berita yang beredar di medsos yang sengaja ditebar oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuyk memecah belah warga demi kepentingan-kepentingan yang tidak akan menguntungkan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Dengan semangat hijrah yang dilakukan adalah memperbaiki hubungan persaudaraan dengan siapapun tanpa sekat-sekat suku, ras, budaya, politik atau kepentingan yang bersifat pragmatis, pungkas dia. (adv/yul).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan