BANDUNG – Komite Disiplin (Komdis) PSSI menjatuhkan hukuman pada Fernando Gaston Soler imbas protes keras yang dilakukannya, padahal jabatannya hanya sebagai penerjemah. Soler dilarang mendampingi Persib sebanyak dua kali terhitung sejak pertandingan Persib melawan PSMS Medan dan PSIS Semarang.
Hasil sidang Komdis PSSI tertanggal 31 Juni 2013 menyatakan, pada pertandingan Persib menjamu PSM Makassar, Fernando Soler terbukti bersalah sehingga wasit cadangan pada waktu itu memberikan teguran agar kompatriot Mario Gomez di Persib ini segera kembali duduk di bench official tim.
Selain hukuman dilarang mendampingi Mario Gomez sebanyak dua kali, sanksi administratif juga diberikan kepada mantan pemain Persebaya Surabaya ini, yaitu denda sebesar Rp 25 juta.
Mario Gomez mengaku tak bisa bicara banyak soal denda itu, karena bukan hanya timnya saja yang dikenai hukuman serupa. ”Ya, saya tidak bisa bicara apapun, tapi dalam sepakbola itu normal, kadang dia (Soler) atau kadang saya protes pada wasit,” kata Gomez.
Gomez menilai terkadang wasit tidak konsisten atas jenis pelanggaran. Oleh sebab itu Maung Bandung diganjar banyak kartu. Hal yang membuat siapapun yang berada di bench kesal. Dalam rata-ratanya, Persib diganjar 2,70 kartu kuning higga 10 pertandingan yang dijalani sejauh ini.
“Saya hanya ingin bicara kita terlalu banyak kartu kuning, jika itu diberikan ketika berkelahi oke, tapi jika (body charge) itu tidak tepat,” sentil Gomez.
Kondisi demikian akan menganehkan bagi pelaku sepakbola Indonesia asing, pasalnya wasit di luar sana selalu konsis dalam keputusan-keputusan. Pemikiran objektif kualitas wasit di Indonesia masih berada di bawah standar.
“Terkadang itu menganehkan kepada orang (pemain) asing. Kenapa harus kepada pemain asing kami, pada In-Kyun, Ezechiel atau yang lain. Jika mereka melakukan pelanggaran keras it’s oke tapi jika pelanggaran simple itu aneh,” lanjutnya. (sim/sib/ign)